Latest

Rabu, 29 April 2015

Sebenarnya, mencerna konflik Yaman itu tidak sulit-sulit amat. Asal punya basis logika yang kuat, sudah cukup. Berikut ini analisis singkat dan logis yang saya adaptasi dari media :

Pemberontak di Suriah dan Libya diberi julukan mujahid. Pemberontak di Yaman disebut bughot. Kok bisa??

Di Iran tidak ada kedutaan AS dan Israel, tapi Iran disebut “sekutu Israel”. Di Saudi ada pangkalan militer AS dan di Qatar ada Kedutaan Israel. Tapi mereka disebut “anti Amerika dan Israel”. Kok bisa?
yemen-saudi 1

Apakah alasan Arab Saudi menyerang Yaman?

Jika karena alasan Syiah, bukankah di Arab Saudi sendiri juga banyak Syiah?

Jika dengan alasan membasmi pemberontak (bughot), mengapa pemberontak di Suriah malah didukung Arab Saudi?

Jika dengan alasan Syiah, mengapa Arab Saudi tidak segera menyerang Iran yang jelas-jelas Syiah dan menjadi pendukung rezim Suriah dan milisi Houthi di Yaman?

yemen-saudi 2
Apakah alasan Arab Saudi menyerang Yaman?

Jika Arab Saudi sedang memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Yaman, mengapa menggunakan bom, korban yg berjatuhan pun dari pihak sipil (wanita dan anak kecil)?
Jika Arab Saudi sedang memperjuangkan agama Islam, mengapa dibantu AS dan Israel?
Jika Arab Saudi sedang membantu sesama Arab (rezim Mansur Hadi yang minta perlindungan), bukankah Palestina juga sangat Arab? Mengapa setelah berlalu puluhan tahun, Saudi tak juga menyerang Israel yang menindas warga Arab Palestina?
Jika Arab Saudi ingin menegakkan demokrasi (melindungi rezim Mansur Hadi), bukankah Arab Saudi sendiri adalah rezim monarkhi non- demokratis?

yemen-saudi 3

Mereka dulu mengatakan, “Kami serang dulu Suriah, setelah itu baru kami ke Palestina untuk taklukkan Israel.”

Kini, saat menyerang Yaman, mereka berkata, “Raja Salman meniru Salahudin Al Ayubi, menyerang Syiah dulu, baru melawan Romawi.”

Mereka pura-pura lupa: yang menjual senjata ke Arab Saudi adalah AS. Apakah mereka kira AS mau menjual senjata-senjata itu bila digunakan Arab Saudi untuk menyerang Israel?

yemen-saudi 4

Saat Hosni Mubarak digulingkan melalui aksi-aksi demo masif rakyatnya sendiri, Arab Saudi secara resmi menentang penggulingan itu, tapi tak melakukan apapun.

Saat Presiden Mursi dikudeta, Saudi mengucapkan selamat pada Jenderal Al Sisi dan memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Saat Presiden Bashar Assad diperangi oposisi dan pemberontak, Saudi mendukung (dan membiayai) pemberontak itu.

Saat rakyat Bahrain berdemo besar-besaran untuk menuntut raja dari dinasti Al Khalifah mundur, Saudi mengirim pasukannya untuk menembaki dan menangkap para demonstran.

Saat rakyat Palestina lebih 60 tahun berjuang melawan Israel yang menjajah tanah air mereka, Saudi diam saja.

Saat rakyat Yaman dari berbagai faksi dan mazhab berdemo besar-besaran memprotes rezim Mansour al Hadi, Saudi membombadir Yaman.

Kesimpulan: peta lawan-dan-kawan Saudi sangatlah acak, tidak melulu Sunni atau melulu Syiah. Jadi akar konflik bukan mazhab, tapi kepentingan (uang & kekuasaan).
Takfirisme

Yemen for Dummies

Unknown  |  at  Rabu, April 29, 2015

Sebenarnya, mencerna konflik Yaman itu tidak sulit-sulit amat. Asal punya basis logika yang kuat, sudah cukup. Berikut ini analisis singkat dan logis yang saya adaptasi dari media :

Pemberontak di Suriah dan Libya diberi julukan mujahid. Pemberontak di Yaman disebut bughot. Kok bisa??

Di Iran tidak ada kedutaan AS dan Israel, tapi Iran disebut “sekutu Israel”. Di Saudi ada pangkalan militer AS dan di Qatar ada Kedutaan Israel. Tapi mereka disebut “anti Amerika dan Israel”. Kok bisa?
yemen-saudi 1

Apakah alasan Arab Saudi menyerang Yaman?

Jika karena alasan Syiah, bukankah di Arab Saudi sendiri juga banyak Syiah?

Jika dengan alasan membasmi pemberontak (bughot), mengapa pemberontak di Suriah malah didukung Arab Saudi?

Jika dengan alasan Syiah, mengapa Arab Saudi tidak segera menyerang Iran yang jelas-jelas Syiah dan menjadi pendukung rezim Suriah dan milisi Houthi di Yaman?

yemen-saudi 2
Apakah alasan Arab Saudi menyerang Yaman?

Jika Arab Saudi sedang memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Yaman, mengapa menggunakan bom, korban yg berjatuhan pun dari pihak sipil (wanita dan anak kecil)?
Jika Arab Saudi sedang memperjuangkan agama Islam, mengapa dibantu AS dan Israel?
Jika Arab Saudi sedang membantu sesama Arab (rezim Mansur Hadi yang minta perlindungan), bukankah Palestina juga sangat Arab? Mengapa setelah berlalu puluhan tahun, Saudi tak juga menyerang Israel yang menindas warga Arab Palestina?
Jika Arab Saudi ingin menegakkan demokrasi (melindungi rezim Mansur Hadi), bukankah Arab Saudi sendiri adalah rezim monarkhi non- demokratis?

yemen-saudi 3

Mereka dulu mengatakan, “Kami serang dulu Suriah, setelah itu baru kami ke Palestina untuk taklukkan Israel.”

Kini, saat menyerang Yaman, mereka berkata, “Raja Salman meniru Salahudin Al Ayubi, menyerang Syiah dulu, baru melawan Romawi.”

Mereka pura-pura lupa: yang menjual senjata ke Arab Saudi adalah AS. Apakah mereka kira AS mau menjual senjata-senjata itu bila digunakan Arab Saudi untuk menyerang Israel?

yemen-saudi 4

Saat Hosni Mubarak digulingkan melalui aksi-aksi demo masif rakyatnya sendiri, Arab Saudi secara resmi menentang penggulingan itu, tapi tak melakukan apapun.

Saat Presiden Mursi dikudeta, Saudi mengucapkan selamat pada Jenderal Al Sisi dan memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Saat Presiden Bashar Assad diperangi oposisi dan pemberontak, Saudi mendukung (dan membiayai) pemberontak itu.

Saat rakyat Bahrain berdemo besar-besaran untuk menuntut raja dari dinasti Al Khalifah mundur, Saudi mengirim pasukannya untuk menembaki dan menangkap para demonstran.

Saat rakyat Palestina lebih 60 tahun berjuang melawan Israel yang menjajah tanah air mereka, Saudi diam saja.

Saat rakyat Yaman dari berbagai faksi dan mazhab berdemo besar-besaran memprotes rezim Mansour al Hadi, Saudi membombadir Yaman.

Kesimpulan: peta lawan-dan-kawan Saudi sangatlah acak, tidak melulu Sunni atau melulu Syiah. Jadi akar konflik bukan mazhab, tapi kepentingan (uang & kekuasaan).

0 komentar:

Selasa, 28 April 2015

jamal benomar mantan utusan pbb utk yaman
Mantan utusan PBB untuk Yaman Jamal Benomar mengungkapkan kesepakatan damai sudah hampir terwujud di Yaman sebelum Saudi melancarkan serangan udara ke Yaman, tetapi kemudian proses itu berantakan akibat serangan bersandi “Badai Mematikan” ini.
Benomar mengungkapkan bahwa kesepakatan politik sebenarnya sudah hampir dicapai di Yaman sebelum Saudi dan sekutunya mengeroyok Yaman melalui serangan udara bersandi Badai Mematikan.
ebagaimana dilansir Wall Street Journal (WSJ), Benomar yang beberapa waktu lalu mundur dari jabatannya sebagai utusan PBB untuk Yaman mengatakan serangan ini telah membuat semua kelompok yang bertikai menjadi kembali bersikap keras dan bersikukuh pada pendirian masing-masing.
Menurutnya, kelompok Ansarullah (Houthi) semula sudah sepakat untuk menarik pasukannya dari kota-kota yang mereka kuasai untuk kemudian diambil alih lagi pasukan pemerintah.
Dia menambahkan bahwa sesuai kesepakatan yang sudah hampir dicapai itu, presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi akan menjadi bagian dari dewan ekskutif selama masa transisi.
“Kelompok-kelompok yang didukung Saudi bersikeras menolak memberikan tempat kepada Houthi dalam kekuasaan politik,” katanya.
Dia juga mengatakan, “Qatar dan Maroko semula siap menjadi tuan rumah pembicaraan babak baru soal Yaman, namun setelah keduanya bergabung dalam koalisi pimpinan Saudi Houthi akhirnya menolak dua tempat ini.”
WSJ juga mengutip keterangan sumber diplomatik bahwa Saudi mencampuri urusan dalam negeri Yaman dengan tujuan mencegah kesepakatan yang melibatkan Houthi dan memberikan kepada kaum wanita tempat sebesar 30% dalam pemerintahan dan parlemen Yaman.
Pernyataan Benomar ini dilontarkan beberapa jam menjelang pembacaan laporannya kepada Dewan Keamanan PBB mengenai mengenai membekunya negosiasi politik Yaman.
Berita timur tengah

Benomar: Proses Kesepakatan Damai Berantakan Akibat Serangan Saudi

Unknown  |  at  Selasa, April 28, 2015

jamal benomar mantan utusan pbb utk yaman
Mantan utusan PBB untuk Yaman Jamal Benomar mengungkapkan kesepakatan damai sudah hampir terwujud di Yaman sebelum Saudi melancarkan serangan udara ke Yaman, tetapi kemudian proses itu berantakan akibat serangan bersandi “Badai Mematikan” ini.
Benomar mengungkapkan bahwa kesepakatan politik sebenarnya sudah hampir dicapai di Yaman sebelum Saudi dan sekutunya mengeroyok Yaman melalui serangan udara bersandi Badai Mematikan.
ebagaimana dilansir Wall Street Journal (WSJ), Benomar yang beberapa waktu lalu mundur dari jabatannya sebagai utusan PBB untuk Yaman mengatakan serangan ini telah membuat semua kelompok yang bertikai menjadi kembali bersikap keras dan bersikukuh pada pendirian masing-masing.
Menurutnya, kelompok Ansarullah (Houthi) semula sudah sepakat untuk menarik pasukannya dari kota-kota yang mereka kuasai untuk kemudian diambil alih lagi pasukan pemerintah.
Dia menambahkan bahwa sesuai kesepakatan yang sudah hampir dicapai itu, presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi akan menjadi bagian dari dewan ekskutif selama masa transisi.
“Kelompok-kelompok yang didukung Saudi bersikeras menolak memberikan tempat kepada Houthi dalam kekuasaan politik,” katanya.
Dia juga mengatakan, “Qatar dan Maroko semula siap menjadi tuan rumah pembicaraan babak baru soal Yaman, namun setelah keduanya bergabung dalam koalisi pimpinan Saudi Houthi akhirnya menolak dua tempat ini.”
WSJ juga mengutip keterangan sumber diplomatik bahwa Saudi mencampuri urusan dalam negeri Yaman dengan tujuan mencegah kesepakatan yang melibatkan Houthi dan memberikan kepada kaum wanita tempat sebesar 30% dalam pemerintahan dan parlemen Yaman.
Pernyataan Benomar ini dilontarkan beberapa jam menjelang pembacaan laporannya kepada Dewan Keamanan PBB mengenai mengenai membekunya negosiasi politik Yaman.

0 komentar:

Jet tempur Zionis Israel, menyerang Dataran Tinggi Golan Suriah.jpg
Empat orang tewas dalam serangan udara Zionis di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dekat perbatasan dengan Suriah.
Serangan berlangsung Minggu malam (26/4) dekat kota Majdal Shas. Sejauh ini korban yang tewas belum berhasil diidentifikasi.

Menurut rezim Zionis, para korban sedang berusaha menanam bom di sana.

Serangan terjadi setelah muncul laporan bahwa Zionis melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Suriah, Jumat (24/4). Al-Arabiya melaporkan brigade rudal strategis ke-155 dan 65 Suriah yang ditempatkan di Qalamoun dekat perbatasan Suriah-Lebanon telah menjadi target.

Dataran Tinggi Golan diduduki Israel setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.
Takfirisme

Zionis Serang Dataran Tinggi Golan, 4 Tewas

Unknown  |  at  Selasa, April 28, 2015

Jet tempur Zionis Israel, menyerang Dataran Tinggi Golan Suriah.jpg
Empat orang tewas dalam serangan udara Zionis di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dekat perbatasan dengan Suriah.
Serangan berlangsung Minggu malam (26/4) dekat kota Majdal Shas. Sejauh ini korban yang tewas belum berhasil diidentifikasi.

Menurut rezim Zionis, para korban sedang berusaha menanam bom di sana.

Serangan terjadi setelah muncul laporan bahwa Zionis melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Suriah, Jumat (24/4). Al-Arabiya melaporkan brigade rudal strategis ke-155 dan 65 Suriah yang ditempatkan di Qalamoun dekat perbatasan Suriah-Lebanon telah menjadi target.

Dataran Tinggi Golan diduduki Israel setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.

0 komentar:

Ribuan Demonstran Yaman Kecam Agresi Saudi
Para demonstran berteriak menyatakan dukungannya dan akan berdiri teguh dalam menghadapi agresi AS-Saudi.

Ribuan warga Yaman sekali lagi berkumpul di jalan-jalan ibukota, Sana'a, mengecam agresi Saudi terhadap negara Arab miskin itu.


Para demonstran pada hari Senin (27/4/15) meneriakkan slogan-slogan anti Amerika Serikat, rezim Israel, Arab Saudi, para teroris Takfiri ISIS dan militan al-Qaeda.

Para demonstran berteriak menyatakan dukungannya dan akan berdiri teguh dalam menghadapi agresi AS-Saudi.

Demonstrasi ini diselenggarakan oleh Dewan Revolusi Yaman dalam waktu kurang dari dua minggu.

Para demonstran memperingatkan Arab Saudi dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat dan Israel, bahwa agresi berdarah melawan Yaman akan terjawab dan mereka akan merespon tegas serangan Saudi.

Kami datang, kami akan menggali kuburan Anda, kami akan menghapus Anda dari peta," teriak para demonstran.

Seorang pembicara menyebut Arab Saudi sebagai kerajaan ISIS, mengacu pada dukungan Arab Saudi untuk kelompok teroris ISIS yang beroperasi di berbagai bagian Timur Tengah.

Salah seorang aktivis mengatakan bahwa Agresi ini telah menunjukkan wajah buruk rezim Saudi sebagai penyakit utama ummat Islam, dan menggambarkan Saudi sebagai kanker dari dunia Islam, menambahkan bahwa Saudi terus mendukung teroris di berbagai negara, termasuk Irak, Suriah, Afghanistan dan Pakistan.
Berita timur tengah

Ribuan Demonstran Yaman Kecam Agresi Saudi

Unknown  |  at  Selasa, April 28, 2015

Ribuan Demonstran Yaman Kecam Agresi Saudi
Para demonstran berteriak menyatakan dukungannya dan akan berdiri teguh dalam menghadapi agresi AS-Saudi.

Ribuan warga Yaman sekali lagi berkumpul di jalan-jalan ibukota, Sana'a, mengecam agresi Saudi terhadap negara Arab miskin itu.


Para demonstran pada hari Senin (27/4/15) meneriakkan slogan-slogan anti Amerika Serikat, rezim Israel, Arab Saudi, para teroris Takfiri ISIS dan militan al-Qaeda.

Para demonstran berteriak menyatakan dukungannya dan akan berdiri teguh dalam menghadapi agresi AS-Saudi.

Demonstrasi ini diselenggarakan oleh Dewan Revolusi Yaman dalam waktu kurang dari dua minggu.

Para demonstran memperingatkan Arab Saudi dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat dan Israel, bahwa agresi berdarah melawan Yaman akan terjawab dan mereka akan merespon tegas serangan Saudi.

Kami datang, kami akan menggali kuburan Anda, kami akan menghapus Anda dari peta," teriak para demonstran.

Seorang pembicara menyebut Arab Saudi sebagai kerajaan ISIS, mengacu pada dukungan Arab Saudi untuk kelompok teroris ISIS yang beroperasi di berbagai bagian Timur Tengah.

Salah seorang aktivis mengatakan bahwa Agresi ini telah menunjukkan wajah buruk rezim Saudi sebagai penyakit utama ummat Islam, dan menggambarkan Saudi sebagai kanker dari dunia Islam, menambahkan bahwa Saudi terus mendukung teroris di berbagai negara, termasuk Irak, Suriah, Afghanistan dan Pakistan.

0 komentar:

Senin, 27 April 2015

ulama-turki
Tabloid Rusia Segodnya menyebutkan bahwa AS memanfaatkan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah untuk mengacaukan sebagian negara kawasan ini, namun skenario AS itu dibuyarkan oleh Republik Islam Iran.

“AS berperan langsung di balik terbentuknya sebagian kelompok teroris berbahaya di Timur Tengah serta memanfaatkan mereka untuk melicinkan ambisi-ambisinya,” tulis Segodnya, sebagaimana dikutip IRNA, Minggu, 1 Februari 2015.

Segodya menyebutkan, kelompok-kelompok teroris dukungan AS itu difungsikan untuk melemahkan beberapa negara Timur Tengah. Dalam hal ini, Suriah dan Irak menjadi sasaran pertama dan sejauh ini mereka berhasil melancarkan pukulan-pukulan telak terhadap dua negara tersebut.

Iran, lanjut Segodya, memandang kepentingannya bergantung pada stabilitas regional Timur Tengah sehingga pihaknya gigih melawan segala upaya yang bertujuan mengacaukan stabilitas regional. Segodya menambahkan bahwa kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syira (ISIS) merupakan proyek besar Washington untuk mendestabilisasi Timur Tengah, sedangkan Iran menilai, ISIS merupakan musuh umat Islam, sehingga negeri Mullah tersebut menyokong pemerintah Suriah dan Irak dalam memerangi ISIS.

“Dukungan Iran serta keberanian tentara kedua negara tersebut dalam menghadapi para teroris ISIS serta kerjasama kelompok-kelompok relawan berhasil menimpakan kekalahan-kekalahan beruntun terhadap kelompok (teroris) yang didukung AS,” tulis Segodnya.

Selain Iran, Segodnya juga memaparkan peran Rusia yang bekerjasama dengan Iran dan Suriah untuk melawan agenda-agenda AS dan sekutunya.

“AS yang mencoba memanfaatkan serangan kelompok-kelompok teroris yang sudah frustasi untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad mencari-cari momentum untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah, namun pendirian tegas Rusia di kancah internasional serta dukungan Iran kepada Moskow dalam masalah Suriah berhasil mengandaskan rencana-rencana Gedung Putih,” tulisnya.

Segodnya menilai ada kerjasama serius antara Teheran dan Moskow dalam pemberantasan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengan. Dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu ke Iran, kedua pihak sepakat untuk mengordinasikan langkah-langkah Teheran dan Moskow dalam pemberantasan terorisme ISIS.

Iran Perkuat Militernya

Panglima Divisi Aerospace Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, bahwa Iran mampu untuk memproduksi peralatan militer, dan keahlian ini sampai pada titik yang memungkinkan untuk diekspor ke negara-negara tetangga.

“Divisi Aerospace IRGC sekarang dapat memproduksi massal berbagai jenis rudal jarang pendek dan menengah,” jelasnya, seperti dilansir Al-Alam, 3 Februari 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan telah mencapai swasembada dalam bidang produksi sistem dan peralatan militer. Iran berhasil memproduksi beberapa rudal dalam negeri yang dikembangkan dalam jenis yang berbeda, seperti rudal Khalij-e-Fars (Teluk Persia), Mehrab (Altar), Ra’d (Guntur), Qader (Perkasa), Nour (Cahaya) dan Zafar (Kemenangan).
Kendati demikian, Iran juga menegaskan bahwa kekuatan militernya bukanlah ancaman bagi negara-negara lain, dan sistem pertahanan Iran, didasarkan pada doktrin pencegahan.
Berita

Media Rusia: Iran Buyarkan Skenario AS dan ISIS

Unknown  |  at  Senin, April 27, 2015

ulama-turki
Tabloid Rusia Segodnya menyebutkan bahwa AS memanfaatkan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah untuk mengacaukan sebagian negara kawasan ini, namun skenario AS itu dibuyarkan oleh Republik Islam Iran.

“AS berperan langsung di balik terbentuknya sebagian kelompok teroris berbahaya di Timur Tengah serta memanfaatkan mereka untuk melicinkan ambisi-ambisinya,” tulis Segodnya, sebagaimana dikutip IRNA, Minggu, 1 Februari 2015.

Segodya menyebutkan, kelompok-kelompok teroris dukungan AS itu difungsikan untuk melemahkan beberapa negara Timur Tengah. Dalam hal ini, Suriah dan Irak menjadi sasaran pertama dan sejauh ini mereka berhasil melancarkan pukulan-pukulan telak terhadap dua negara tersebut.

Iran, lanjut Segodya, memandang kepentingannya bergantung pada stabilitas regional Timur Tengah sehingga pihaknya gigih melawan segala upaya yang bertujuan mengacaukan stabilitas regional. Segodya menambahkan bahwa kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syira (ISIS) merupakan proyek besar Washington untuk mendestabilisasi Timur Tengah, sedangkan Iran menilai, ISIS merupakan musuh umat Islam, sehingga negeri Mullah tersebut menyokong pemerintah Suriah dan Irak dalam memerangi ISIS.

“Dukungan Iran serta keberanian tentara kedua negara tersebut dalam menghadapi para teroris ISIS serta kerjasama kelompok-kelompok relawan berhasil menimpakan kekalahan-kekalahan beruntun terhadap kelompok (teroris) yang didukung AS,” tulis Segodnya.

Selain Iran, Segodnya juga memaparkan peran Rusia yang bekerjasama dengan Iran dan Suriah untuk melawan agenda-agenda AS dan sekutunya.

“AS yang mencoba memanfaatkan serangan kelompok-kelompok teroris yang sudah frustasi untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad mencari-cari momentum untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah, namun pendirian tegas Rusia di kancah internasional serta dukungan Iran kepada Moskow dalam masalah Suriah berhasil mengandaskan rencana-rencana Gedung Putih,” tulisnya.

Segodnya menilai ada kerjasama serius antara Teheran dan Moskow dalam pemberantasan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengan. Dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu ke Iran, kedua pihak sepakat untuk mengordinasikan langkah-langkah Teheran dan Moskow dalam pemberantasan terorisme ISIS.

Iran Perkuat Militernya

Panglima Divisi Aerospace Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, bahwa Iran mampu untuk memproduksi peralatan militer, dan keahlian ini sampai pada titik yang memungkinkan untuk diekspor ke negara-negara tetangga.

“Divisi Aerospace IRGC sekarang dapat memproduksi massal berbagai jenis rudal jarang pendek dan menengah,” jelasnya, seperti dilansir Al-Alam, 3 Februari 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan telah mencapai swasembada dalam bidang produksi sistem dan peralatan militer. Iran berhasil memproduksi beberapa rudal dalam negeri yang dikembangkan dalam jenis yang berbeda, seperti rudal Khalij-e-Fars (Teluk Persia), Mehrab (Altar), Ra’d (Guntur), Qader (Perkasa), Nour (Cahaya) dan Zafar (Kemenangan).
Kendati demikian, Iran juga menegaskan bahwa kekuatan militernya bukanlah ancaman bagi negara-negara lain, dan sistem pertahanan Iran, didasarkan pada doktrin pencegahan.

0 komentar:

Minggu, 26 April 2015


Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab mengatakan, pemimpin Asia-Afrika tidak akan dapat beristirahat dengan tenang sebelum Palestina merdeka.

"Kita tidak akan pernah melupakan Palestina dan pemimpin kita tidak akan bisa tenang hingga penderitaan bangsa Palestina yang dijajah oleh bangsa lain berakhir," katanya di hadapan 21 kepala negara/pemerintahan negara Asia-Afrika saat acara puncak sekaligus penutupan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat.

Ibrahim Mahlab menjadi wakil Afrika yang memberikan pidato dalam acara ini.

Menurut dia, Asia-Afrika memiliki hak yang sama atas kemerdekaan dan berdaulat seperti yang diserukan para pendiri KAA pada 1955 dalam Dasasila Bandung.

Namun, setelah 60 tahun berlalu, Palestina masih tertinggal dari bangsa Asia-Afrika lain karena belum mendapatkan kemerdekaan setelah dijajah selama hampir 70 tahun.

Oleh karena itu, Mesir menyeru semua pemimpin Asia-Afrika untuk bekerja sama guna segera mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina.

"Semangat Bandung akan terus menerangi kita untuk mendapatkan kemerdekaan dan kemakmuran bagi Palestina," kata Mahlab.

PM Mesir berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia yang senantiasa mendukung bangsa Palestina dan menggalang persatuan negara Asia-Afrika untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Indonesia adalah penggagas tiga dokumen hasil KAA yakni Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi Palestina.
Berita

Asia-Afrika Tidak Akan Tenang Sebelum Palestina Merdeka

Unknown  |  at  Minggu, April 26, 2015


Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab mengatakan, pemimpin Asia-Afrika tidak akan dapat beristirahat dengan tenang sebelum Palestina merdeka.

"Kita tidak akan pernah melupakan Palestina dan pemimpin kita tidak akan bisa tenang hingga penderitaan bangsa Palestina yang dijajah oleh bangsa lain berakhir," katanya di hadapan 21 kepala negara/pemerintahan negara Asia-Afrika saat acara puncak sekaligus penutupan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat.

Ibrahim Mahlab menjadi wakil Afrika yang memberikan pidato dalam acara ini.

Menurut dia, Asia-Afrika memiliki hak yang sama atas kemerdekaan dan berdaulat seperti yang diserukan para pendiri KAA pada 1955 dalam Dasasila Bandung.

Namun, setelah 60 tahun berlalu, Palestina masih tertinggal dari bangsa Asia-Afrika lain karena belum mendapatkan kemerdekaan setelah dijajah selama hampir 70 tahun.

Oleh karena itu, Mesir menyeru semua pemimpin Asia-Afrika untuk bekerja sama guna segera mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina.

"Semangat Bandung akan terus menerangi kita untuk mendapatkan kemerdekaan dan kemakmuran bagi Palestina," kata Mahlab.

PM Mesir berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia yang senantiasa mendukung bangsa Palestina dan menggalang persatuan negara Asia-Afrika untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Indonesia adalah penggagas tiga dokumen hasil KAA yakni Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi Palestina.

0 komentar:

Sabtu, 25 April 2015


Televisi al-Qods melaporkan, remaja itu bernama Ali Muhammad Abu Ghnam, 16 tahun, yang gugur syahid di jalur penyeberangan militer al-Zaim, di timur Baitul Maqdis, setelah ditembak tentara Israel.

Militer Israel nyaris setiap hari menyerang berbagai wilayah di Tepi Barat Sungai Jordan dan Baitul Maqdis, serta melukai, menangkap atau menggugurkan warga Palestina.
Hakikat Islam

Remaja Palestina Ditembak Mati Tentara Israel

Unknown  |  at  Sabtu, April 25, 2015


Televisi al-Qods melaporkan, remaja itu bernama Ali Muhammad Abu Ghnam, 16 tahun, yang gugur syahid di jalur penyeberangan militer al-Zaim, di timur Baitul Maqdis, setelah ditembak tentara Israel.

Militer Israel nyaris setiap hari menyerang berbagai wilayah di Tepi Barat Sungai Jordan dan Baitul Maqdis, serta melukai, menangkap atau menggugurkan warga Palestina.

0 komentar:

Jumat, 24 April 2015

Penduduk Yaman
ISIS mengaku telah melakukan serangan pertama di Yaman pada 20 Maret, termasuk dengan beberapa bom bunuh diri yang menargetkan masjid Syiah di Sanaa yang menewaskan 142 orang dan melukai lebih dari 350.
Satu kelompok Negara Islam Irak dan Sham (ISIS) yang menamakan dirinya "Green Brigade", mengklaim melakukan pemboman di Yaman yang menewaskan lima orang pada Rabu, 22/04/15.

Dalam pesan yang diposting via Twitter, kelompok bianan Saudi Arabia itu mengatakan telah menyerang sebuah kendaraan yang diklaim milik Ansarallah, al-Houthi di Yarim, provinsi tengah Ibb, Rabu kemarin.

Kelompok Takfiri binaan Bandar bin Sultan ini, bersama dengan militer Saudi melakukan serangan terhadap warga Yaman tak berdosa meski mereka telah menghentkan operasi di negara Arab miskin tersebut.

ISIS mengaku telah melakukan serangan pertama di Yaman pada 20 Maret, termasuk dengan beberapa bom bunuh diri yang menargetkan masjid Syiah di Sanaa yang menewaskan 142 orang dan melukai lebih dari 350.

Kelompok Takfiri ini menyerang Yarim di provinsi Ibb pada Rabu, sementara pada Kamis pagi ini beberapa warga melaporkan jet tempur Saudi Arabia dan koalisi terus membombadir wilayah ini.
Takfirisme

ISIS dan Saudi Arabia Serang Wilayah Yarim di Ibb

Unknown  |  at  Jumat, April 24, 2015

Penduduk Yaman
ISIS mengaku telah melakukan serangan pertama di Yaman pada 20 Maret, termasuk dengan beberapa bom bunuh diri yang menargetkan masjid Syiah di Sanaa yang menewaskan 142 orang dan melukai lebih dari 350.
Satu kelompok Negara Islam Irak dan Sham (ISIS) yang menamakan dirinya "Green Brigade", mengklaim melakukan pemboman di Yaman yang menewaskan lima orang pada Rabu, 22/04/15.

Dalam pesan yang diposting via Twitter, kelompok bianan Saudi Arabia itu mengatakan telah menyerang sebuah kendaraan yang diklaim milik Ansarallah, al-Houthi di Yarim, provinsi tengah Ibb, Rabu kemarin.

Kelompok Takfiri binaan Bandar bin Sultan ini, bersama dengan militer Saudi melakukan serangan terhadap warga Yaman tak berdosa meski mereka telah menghentkan operasi di negara Arab miskin tersebut.

ISIS mengaku telah melakukan serangan pertama di Yaman pada 20 Maret, termasuk dengan beberapa bom bunuh diri yang menargetkan masjid Syiah di Sanaa yang menewaskan 142 orang dan melukai lebih dari 350.

Kelompok Takfiri ini menyerang Yarim di provinsi Ibb pada Rabu, sementara pada Kamis pagi ini beberapa warga melaporkan jet tempur Saudi Arabia dan koalisi terus membombadir wilayah ini.

0 komentar:

Presiden Rouhani dan Joko Widodo (al-Alam).Dikutip dari harian indiatimes, Kamis (23/4), pernyataan perang ini diketahui dari Nabi Jan Mullahkhil, kepala polisi salah satu provinsi di Afghanistan. Dalam sebuah wawancaranya dengan radio lokal, dia mengaku melihat sebuah dokumen di mana kedua militan itu saling menyatakan jihad terhadap satu sama lainnya.

Bentrok antara keduanya ini taerjadi akibat Al-Baghdadi menyebut Mullah Omar sebagai orang bodoh dan pemimpin perang yang buta huruf. Tak hanya itu, pemimpin ISIS itu menyebut Mullah Omar tak pantas menjadi pemimpin spiritual maupun politik.

Di saat bersamaan, milisi Taliban telah diperintahkan untuk mencegah bendera ISIS berkibar di tanah Afghanistan. ISIS pun menanggapinya dengan menyebut mereka lebih baik dibanding Taliban dalam dua tahun terakhir. Bahkan, mereka telah mengendalikan Twitter dan internet.

Tak hanya itu, ISIS mengklaim telah memburu ratusan militan Taliban di Pakistan.
Politik

Iran-Indonesia Akan Perkuat Kerjasama Bilateral

Unknown  |  at  Jumat, April 24, 2015

Presiden Rouhani dan Joko Widodo (al-Alam).Dikutip dari harian indiatimes, Kamis (23/4), pernyataan perang ini diketahui dari Nabi Jan Mullahkhil, kepala polisi salah satu provinsi di Afghanistan. Dalam sebuah wawancaranya dengan radio lokal, dia mengaku melihat sebuah dokumen di mana kedua militan itu saling menyatakan jihad terhadap satu sama lainnya.

Bentrok antara keduanya ini taerjadi akibat Al-Baghdadi menyebut Mullah Omar sebagai orang bodoh dan pemimpin perang yang buta huruf. Tak hanya itu, pemimpin ISIS itu menyebut Mullah Omar tak pantas menjadi pemimpin spiritual maupun politik.

Di saat bersamaan, milisi Taliban telah diperintahkan untuk mencegah bendera ISIS berkibar di tanah Afghanistan. ISIS pun menanggapinya dengan menyebut mereka lebih baik dibanding Taliban dalam dua tahun terakhir. Bahkan, mereka telah mengendalikan Twitter dan internet.

Tak hanya itu, ISIS mengklaim telah memburu ratusan militan Taliban di Pakistan.

0 komentar:

Kamis, 23 April 2015


GenSyiah – Tabloid Rusia Segodnya menyebutkan bahwa AS memanfaatkan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah untuk mengacaukan sebagian negara kawasan ini, namun skenario AS itu dibuyarkan oleh Republik Islam Iran.

“AS berperan langsung di balik terbentuknya sebagian kelompok teroris berbahaya di Timur Tengah serta memanfaatkan mereka untuk melicinkan ambisi-ambisinya,” tulis Segodnya, sebagaimana dikutip IRNA, Minggu, 1 Februari 2015.

Segodya menyebutkan, kelompok-kelompok teroris dukungan AS itu difungsikan untuk melemahkan beberapa negara Timur Tengah. Dalam hal ini, Suriah dan Irak menjadi sasaran pertama dan sejauh ini mereka berhasil melancarkan pukulan-pukulan telak terhadap dua negara tersebut.

Iran, lanjut Segodya, memandang kepentingannya bergantung pada stabilitas REGIONAL Timur Tengah sehingga pihaknya gigih melawan segala upaya yang bertujuan mengacaukan stabilitas regional. Segodya menambahkan bahwa kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syira (ISIS) merupakan proyek besar Washington untuk mendestabilisasi Timur Tengah, sedangkan Iran menilai, ISIS merupakan musuh umat Islam, sehingga negeri Mullah tersebut menyokong pemerintah Suriah dan Irak dalam memerangi ISIS.

“Dukungan Iran serta keberanian tentara kedua negara tersebut dalam menghadapi PARA teroris ISIS serta kerjasama kelompok-kelompok relawan berhasil menimpakan kekalahan-kekalahan beruntun terhadap kelompok (teroris) yang didukung AS,” tulis Segodnya.

Selain Iran, Segodnya juga memaparkan peran Rusia yang bekerjasama dengan Iran dan Suriah untuk melawan agenda-agenda AS dan sekutunya.

“AS yang mencoba memanfaatkan serangan kelompok-kelompok teroris yang sudah frustasi untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad mencari-cari momentum untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah, namun pendirian tegas Rusia di kancah internasional serta dukungan Iran kepada Moskow dalam masalah Suriah berhasil mengandaskan rencana-rencana Gedung Putih,” tulisnya.

Segodnya menilai ada kerjasama serius antara Teheran dan Moskow dalam pemberantasan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengan. Dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu ke Iran, kedua pihak sepakat untuk mengordinasikan langkah-langkah Teheran dan Moskow dalam pemberantasan terorisme ISIS.

Iran Perkuat Militernya

Panglima Divisi Aerospace Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, bahwa Iran mampu untuk memproduksi peralatan militer, dan keahlian ini sampai pada titik yang memungkinkan untuk diekspor ke negara-negara tetangga.

“Divisi Aerospace IRGC sekarang dapat memproduksi massal berbagai jenis rudal jarang pendek dan menengah,” jelasnya, seperti dilansir Al-Alam, 3 Februari 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan telah mencapai swasembada dalam bidang produksi sistem dan peralatan militer. Iran berhasil memproduksi beberapa rudal dalam negeri yang dikembangkan dalam jenis yang berbeda, seperti rudal Khalij-e-Fars (Teluk Persia), Mehrab (Altar), Ra’d (Guntur), Qader (Perkasa), Nour (Cahaya) dan Zafar (Kemenangan).

Kendati demikian, Iran juga menegaskan bahwa kekuatan militernya bukanlah ancaman bagi negara-negara lain, dan sistem pertahanan Iran, didasarkan pada doktrin pencegahan.
Opini

Media Rusia: Iran Buyarkan Skenario AS dan ISIS

Unknown  |  at  Kamis, April 23, 2015


GenSyiah – Tabloid Rusia Segodnya menyebutkan bahwa AS memanfaatkan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah untuk mengacaukan sebagian negara kawasan ini, namun skenario AS itu dibuyarkan oleh Republik Islam Iran.

“AS berperan langsung di balik terbentuknya sebagian kelompok teroris berbahaya di Timur Tengah serta memanfaatkan mereka untuk melicinkan ambisi-ambisinya,” tulis Segodnya, sebagaimana dikutip IRNA, Minggu, 1 Februari 2015.

Segodya menyebutkan, kelompok-kelompok teroris dukungan AS itu difungsikan untuk melemahkan beberapa negara Timur Tengah. Dalam hal ini, Suriah dan Irak menjadi sasaran pertama dan sejauh ini mereka berhasil melancarkan pukulan-pukulan telak terhadap dua negara tersebut.

Iran, lanjut Segodya, memandang kepentingannya bergantung pada stabilitas REGIONAL Timur Tengah sehingga pihaknya gigih melawan segala upaya yang bertujuan mengacaukan stabilitas regional. Segodya menambahkan bahwa kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syira (ISIS) merupakan proyek besar Washington untuk mendestabilisasi Timur Tengah, sedangkan Iran menilai, ISIS merupakan musuh umat Islam, sehingga negeri Mullah tersebut menyokong pemerintah Suriah dan Irak dalam memerangi ISIS.

“Dukungan Iran serta keberanian tentara kedua negara tersebut dalam menghadapi PARA teroris ISIS serta kerjasama kelompok-kelompok relawan berhasil menimpakan kekalahan-kekalahan beruntun terhadap kelompok (teroris) yang didukung AS,” tulis Segodnya.

Selain Iran, Segodnya juga memaparkan peran Rusia yang bekerjasama dengan Iran dan Suriah untuk melawan agenda-agenda AS dan sekutunya.

“AS yang mencoba memanfaatkan serangan kelompok-kelompok teroris yang sudah frustasi untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad mencari-cari momentum untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah, namun pendirian tegas Rusia di kancah internasional serta dukungan Iran kepada Moskow dalam masalah Suriah berhasil mengandaskan rencana-rencana Gedung Putih,” tulisnya.

Segodnya menilai ada kerjasama serius antara Teheran dan Moskow dalam pemberantasan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengan. Dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu ke Iran, kedua pihak sepakat untuk mengordinasikan langkah-langkah Teheran dan Moskow dalam pemberantasan terorisme ISIS.

Iran Perkuat Militernya

Panglima Divisi Aerospace Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, bahwa Iran mampu untuk memproduksi peralatan militer, dan keahlian ini sampai pada titik yang memungkinkan untuk diekspor ke negara-negara tetangga.

“Divisi Aerospace IRGC sekarang dapat memproduksi massal berbagai jenis rudal jarang pendek dan menengah,” jelasnya, seperti dilansir Al-Alam, 3 Februari 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan telah mencapai swasembada dalam bidang produksi sistem dan peralatan militer. Iran berhasil memproduksi beberapa rudal dalam negeri yang dikembangkan dalam jenis yang berbeda, seperti rudal Khalij-e-Fars (Teluk Persia), Mehrab (Altar), Ra’d (Guntur), Qader (Perkasa), Nour (Cahaya) dan Zafar (Kemenangan).

Kendati demikian, Iran juga menegaskan bahwa kekuatan militernya bukanlah ancaman bagi negara-negara lain, dan sistem pertahanan Iran, didasarkan pada doktrin pencegahan.

0 komentar:

Selasa, 21 April 2015


GenSyiah-Jakarta - Kedutaan Besar RI di Sanaa, Yaman, hancur. Kantor itu luluh lantak karena terkena bom. Informasi yang dikumpulkan, ada korban luka karena bom itu.

Seorang pembaca detikcom, Senin (20/4/2015) sore bernama Saiful memberikan foto kehancuran kantor KBRI. Dikabarkan ada staf KBRI yang terluka karena bom itu.

Seorang diplomat Indonesia yang tak disebutkan namanya juga sudah memastikan adanya serangan bom itu. Menurut dia, KBRI mengalami kerusakan.

Sayangnya sumber resmi Kemlu RI belum bisa dikonfirmasi. Juru Bicara Kemlu Arramanatha dan Direktur Perlindungan WNI Lalu M Iqbal yang dikontak lewat telepon tak merespons.
Takfirisme

Apa yang Terjadi dengan KBRI di Yaman?

Unknown  |  at  Selasa, April 21, 2015


GenSyiah-Jakarta - Kedutaan Besar RI di Sanaa, Yaman, hancur. Kantor itu luluh lantak karena terkena bom. Informasi yang dikumpulkan, ada korban luka karena bom itu.

Seorang pembaca detikcom, Senin (20/4/2015) sore bernama Saiful memberikan foto kehancuran kantor KBRI. Dikabarkan ada staf KBRI yang terluka karena bom itu.

Seorang diplomat Indonesia yang tak disebutkan namanya juga sudah memastikan adanya serangan bom itu. Menurut dia, KBRI mengalami kerusakan.

Sayangnya sumber resmi Kemlu RI belum bisa dikonfirmasi. Juru Bicara Kemlu Arramanatha dan Direktur Perlindungan WNI Lalu M Iqbal yang dikontak lewat telepon tak merespons.

0 komentar:

Sekretaris Jenderal Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) mengecam agresi militer Arab Saudi ke Yaman dan mengatakan bahwa dukungan kepada rakyat Yaman sebagai kewajiban kemanusiaan dan moral bagi semua negara Islam.

Sekjen Hizbullah mengatakan, serangan Arab Saudi terhadap rakyat tertindas Yaman dengan dalih palsu telah menyulut kemarahan umat Islam di kawasan dan dunia.

Terkait klaim palsu para agresor ke Yaman untuk membela rakyat negara ini, Nasrullah mengatakan, klaim ini diungkapkan ketika 24 juta rakyat Yaman diblokade dari darat, laut dan udara.

Sekjen Hizbullah lebih lanjut menggambarkan kondisi Yaman saat ini serupa dengan kondisi Lebanon dalam agresi rezim Zionis Israel pada Juli 2006.

Ia menegaskan, perusakan pangkalan-pangkalan militer Yaman dan pemboman terhadap pesawat-pesawat dan berbagai pusat perkantoran dengan dalih membela rakyat Yaman adalah tidak dapat diterima.

Sekjen Hizbullah juga membatah klaim adanya perang antara Syiah dan Sunni di Yaman, dan mengatakan, apa yang sedang terjadi di negara ini adalah perang Arab Saudi terhadap Yaman dengan tujuan politik.

Ketika menyinggung blokade terhadap 24 juta warga Yaman di negara mereka sendiri, Nasrullah menuturkan, rumah-rumah, pasar, sekolah, rumah sakit, dan gudang penyimpanan bahan makanan telah dihancurkan, namun berbagai jaringan satelit Arab Saudi dan negara-negara yang terlibat dalam agresi ke Yaman tidak mempublikasikan kekerasan, kejahatan dan adegan pembunuhan terhadap rakyat yang tak berdosa di negara ini.

Sekjen Muqawama Islam Lebanon menandaskan, rakyat Yaman tidak perlu untuk membuktikan sebagai Arab dan umat Islam, namun pihak yang mengagresi negara ini yang harus membuktikan bahwa mereka Arab dan umat Islam. Sebab, lanjutnya, rakyat Yaman adalah pencinta Nabi Muhammad Saw dan para perindu untuk menziarahi Kabah dan makam Nabi (Saw). Klaim bahwa orang-orang Yaman merupakan ancaman bagi Mekah dan Madinah adalah klaim palsu untuk mengalihkan opini publik.

Nasrullah menuturkan, klaim bahwa rakyat Yaman sebagai ancaman (bagi kesucian umat Islam di Hijaz) dilontarkan ketika ISIS dan Wahabi Arab Saudi merupakan ancaman paling berbahaya bagi Mekah dan Madinah.

Al Saud, kata Sekjen Hizbullah, telah merusak tempat-tempat suci agama di Arab Saudi, dan pada tahun 1926, mereka ingin menghancurkan makam suci Nabi Muhammad Saw, namun protes al-Azhar Mesir dan umat Islam telah menghalangi tindakan tersebut.

Menurut Nasrullah, tujuan sebenarnya dari agresi Arab Saudi ke Yaman adalah dominasi Al Saud dan Amerika Serikat terhadap negara ini, sebab rakyat Yaman telah sukses untuk meraih kekuasannya sendiri.

Sekjen Hizbullah juga mengkritik Dewan Keamanan PBB dan mengatakan, DK-PBB seharusnya mengambil keputusan untuk menghentikan perang, namun lembaga ini justru menerima usulan para algojo dan mengabaikan rakyat tertindas Yaman.

Arab Saudi, kata Nasrullah, disebabkan kekalahannya di Suriah, Lebanon dan Irak, tidak bersedia untuk berdialog dengan negara-negara berpengaruh seperti Iran, dan sekarang mengejar kesuksesannya melalui pembunuhan massal terhadap perempuan dan anak-anak di Yaman dan Bahrain.

Ia mengatakan, saat ini waktunya telah tiba bahwa umat Islam, Arab dan dunia harus mengatakan dengan jelas kepada Arab Saudi bahwa perang dan penyesatan umat Islam atas nama Haramain Syarifain dan dengan uang para jamaah haji sudahlah cukup.

Menurutnya, satu-satunya pihak yang kalah besar dalam perselisihan di dunia Islam adalah rakyat Palestina. Sementara pemenang terbesar adalah rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.

Di bagian lain pidatonya, Sayid Nasrullah mengucapkan terimakasih atas sikap dan kebijakan pemerintah dan rakyat Pakistan terhadap Yaman.

Ia juga menyerukan Mesir dan Universitas al-Azhar untuk menghalangi penghancuran Yaman sebagai salah satu bumi nabi Islam seperti halnya mereka telah menghalangi Wahabi menghancurkan makam Nabi Muhammad Saw.
Berita timur tengah

Sekjen Hizbullah: Dukungan kepada Yaman, Kewajiban Kemanusiaan

Unknown  |  at  Selasa, April 21, 2015

Sekretaris Jenderal Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) mengecam agresi militer Arab Saudi ke Yaman dan mengatakan bahwa dukungan kepada rakyat Yaman sebagai kewajiban kemanusiaan dan moral bagi semua negara Islam.

Sekjen Hizbullah mengatakan, serangan Arab Saudi terhadap rakyat tertindas Yaman dengan dalih palsu telah menyulut kemarahan umat Islam di kawasan dan dunia.

Terkait klaim palsu para agresor ke Yaman untuk membela rakyat negara ini, Nasrullah mengatakan, klaim ini diungkapkan ketika 24 juta rakyat Yaman diblokade dari darat, laut dan udara.

Sekjen Hizbullah lebih lanjut menggambarkan kondisi Yaman saat ini serupa dengan kondisi Lebanon dalam agresi rezim Zionis Israel pada Juli 2006.

Ia menegaskan, perusakan pangkalan-pangkalan militer Yaman dan pemboman terhadap pesawat-pesawat dan berbagai pusat perkantoran dengan dalih membela rakyat Yaman adalah tidak dapat diterima.

Sekjen Hizbullah juga membatah klaim adanya perang antara Syiah dan Sunni di Yaman, dan mengatakan, apa yang sedang terjadi di negara ini adalah perang Arab Saudi terhadap Yaman dengan tujuan politik.

Ketika menyinggung blokade terhadap 24 juta warga Yaman di negara mereka sendiri, Nasrullah menuturkan, rumah-rumah, pasar, sekolah, rumah sakit, dan gudang penyimpanan bahan makanan telah dihancurkan, namun berbagai jaringan satelit Arab Saudi dan negara-negara yang terlibat dalam agresi ke Yaman tidak mempublikasikan kekerasan, kejahatan dan adegan pembunuhan terhadap rakyat yang tak berdosa di negara ini.

Sekjen Muqawama Islam Lebanon menandaskan, rakyat Yaman tidak perlu untuk membuktikan sebagai Arab dan umat Islam, namun pihak yang mengagresi negara ini yang harus membuktikan bahwa mereka Arab dan umat Islam. Sebab, lanjutnya, rakyat Yaman adalah pencinta Nabi Muhammad Saw dan para perindu untuk menziarahi Kabah dan makam Nabi (Saw). Klaim bahwa orang-orang Yaman merupakan ancaman bagi Mekah dan Madinah adalah klaim palsu untuk mengalihkan opini publik.

Nasrullah menuturkan, klaim bahwa rakyat Yaman sebagai ancaman (bagi kesucian umat Islam di Hijaz) dilontarkan ketika ISIS dan Wahabi Arab Saudi merupakan ancaman paling berbahaya bagi Mekah dan Madinah.

Al Saud, kata Sekjen Hizbullah, telah merusak tempat-tempat suci agama di Arab Saudi, dan pada tahun 1926, mereka ingin menghancurkan makam suci Nabi Muhammad Saw, namun protes al-Azhar Mesir dan umat Islam telah menghalangi tindakan tersebut.

Menurut Nasrullah, tujuan sebenarnya dari agresi Arab Saudi ke Yaman adalah dominasi Al Saud dan Amerika Serikat terhadap negara ini, sebab rakyat Yaman telah sukses untuk meraih kekuasannya sendiri.

Sekjen Hizbullah juga mengkritik Dewan Keamanan PBB dan mengatakan, DK-PBB seharusnya mengambil keputusan untuk menghentikan perang, namun lembaga ini justru menerima usulan para algojo dan mengabaikan rakyat tertindas Yaman.

Arab Saudi, kata Nasrullah, disebabkan kekalahannya di Suriah, Lebanon dan Irak, tidak bersedia untuk berdialog dengan negara-negara berpengaruh seperti Iran, dan sekarang mengejar kesuksesannya melalui pembunuhan massal terhadap perempuan dan anak-anak di Yaman dan Bahrain.

Ia mengatakan, saat ini waktunya telah tiba bahwa umat Islam, Arab dan dunia harus mengatakan dengan jelas kepada Arab Saudi bahwa perang dan penyesatan umat Islam atas nama Haramain Syarifain dan dengan uang para jamaah haji sudahlah cukup.

Menurutnya, satu-satunya pihak yang kalah besar dalam perselisihan di dunia Islam adalah rakyat Palestina. Sementara pemenang terbesar adalah rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.

Di bagian lain pidatonya, Sayid Nasrullah mengucapkan terimakasih atas sikap dan kebijakan pemerintah dan rakyat Pakistan terhadap Yaman.

Ia juga menyerukan Mesir dan Universitas al-Azhar untuk menghalangi penghancuran Yaman sebagai salah satu bumi nabi Islam seperti halnya mereka telah menghalangi Wahabi menghancurkan makam Nabi Muhammad Saw.

0 komentar:

Minggu, 19 April 2015

Rasulullah Saww senantia memakai pakaian sederhana. Dengan demikian, orang-orang miskin tidak merasa berbeda dan terhina berada di dekat beliau. Melihat pakaian sederhana Nabi Saww, mereka akan merasa beliau merupakan bagian dari kalangan mereka sendiri. Selain itu, pakaian sederhana membuat beliau lebih akrab dengan masyarakat. Nabi Saww memanfaatkan pakaiannya semaksimal mungkin, sehingga ketika tidak bisa lagi digunakan barulah memikirkan untuk membeli yang baru.

Hari itu Rasulullah Saww memberikan sejumlah uang kepada Ali as dan berkata, “Wahai Ali! Pergilah ke pasar dan belikan aku pakaian.”

Ali as menerima uang dari beliau dan langsung menuju pasar. Di sana Ali as membelikan pakaian seharga 12 dirham dan kembali menemu Nabi Saww. Menerima pakaian itu, beliau mengucapkan terima kasih dan berkata, “Seandainya engkau membelikan aku baju yang lebih murah harganya dari ini.”

Ketika itu beliau bertanya, “Apakah penjualnya mau menerima pakaian ini bila dikembalikan?”

Ali as menjawab, “Saya tidak tahu. Perkenankan saya kembali kepadanya dan menanyatakan masalah ini.”

Setelah itu Ali as pergi ke pasar. Ia mengembalikan pakaian itu, mengambil kembali uang yang diberikan dan kembali kepada Rasulullah Saww. Kemudian mereka berdua pergi ke pasar dan kali ini Nabi Saww sendiri yang akan memilih pakaian untuknya.

Di tengah jalan, mereka bertemu dengan budak perempuan kecil yang sedang duduk di atas tanah sambil menangis. Nabi Saww bertanya kepada gadis kecil itu, “Apa yang terjadi denganmu? Mengapa engkau menangis?”

Gadis kecil itu berkata, “Wahai Rasulullah! Tuanku memberikan uang sebanyak 4 dirham kepadaku agar membelikan kebutuhannya. Tapi saya tidak tahu bagaimana uang itu hilang dariku.”

Nabi Saww berkata kepadanya, “Jangan bersedih! Sekarang aku memberikanmu 4 dirham agar engkau bisa membelikan kebutuhan tuanmu.”

Beliau kemudian mengambil 4 dirham dari 12 dirham yang berada di tangan Ali as lalu memberikannya kepada gadis kecil itu.

Pemberian Nabi Saww membuat gadis kecil itu gembira kembali dan mendoakan beliau lalu pergi.

Nabi Saww dan Ali as kembali meneruskan jalannya.

Akhirnya Nabi Saww membeli sebuah pakaian sederhana seharga 4 dirham lalu memakainya dan bersyukur kepada Allah. Mereka berjalan menuju rumah.

Di tengah jalan, mereka melihat seorang miskin yang tidak memiliki baju dan berkata, “Barangsiapa yang memberikan aku baju dan badanku tertutup dengannya, insyaallah ia akan dipakaikan baju surga oleh Allah.”

Nabi Saww melepaskan baju yang baru saja dibelinya dan memberikannya kepada orang miskin itu dan tetap memakai pakaian lamanya. Setelah itu beliau bersama Ali as kembali ke pasar dan membeli satu lagi pakaian seharga 4 dirham untuk dirinya lalu memakainya.

Di tengah perjalanan menuju rumah, mereka kembali melihat gadis kecil yang diberi 4 dirham. Gadis kecil itu terduduk di atas tanah sambil menangis. Nabi Saww mendekatinya dan berkata, “Mengapa engkau belum kembali ke rumah?”

Gadis kecil itu menjawab, “Saya telah membeli apa yang diinginkan tuanku dengan uang yang Anda berikan kepadaku. Tapi saya sudah sangat terlambat. Saya khawatir tuanku akan memukulku akibat keterlambatan ini.”

Nabi Saww dengan sabar berkata kepadanya, “Saya akan mengantarmu ke rumah dan meminta tuanmu untuk tidak memukulmu.”

Gadis kecil itu berjalan bersama Nabi Saww dan Ali as hingga ke rumah tuannya.

Nabi Saww mengetuk pintu dan mengucapkan salam dengan suara tinggi, tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Kembali Nabi Saww mengucapkan salam, tapi tetap saja tidak ada yang menjawab. Untuk ketiga kalinya Nabi Saww mengucapkan salam dan kali ini tuan rumah menjawab, “Assalamu Alaika Ya Rasulallah!”

Nabi Saww berkata, “Mengapa engkau tidak menjawab salamku?”

Tuan rumah menjawab, “Sejak awal saya telah mendengar suara Anda, tapi saya ingin sekali berkah salam anda dapat menjauhkan segala bencana dari rumah saya. Sekarang sampaikan apa yang dapat saya lakukan.”

Nabi Saww berkata, “Gadis kecil ini terlambat ke rumah. Saya datang bersamanya untuk meminta agar jangan memukulnya. Insyaallah, Allah akan memaafkan kesalahan yang engkau perbuat.”

Tuan rumah berkata, “Wahai Rasulullah! Langkah penuh berkahmu ke rumahku membuat aku memutuskan untuk membebaskan gadis kecil ini, sehingga Anda dan Allah Swt rela dengan perbuatanku.”

Nabi Saww sangat senang mendengarnya lalu memandang ke langit sambil mengangkat tangannya dan berkata, “Ya Allah! Aku bersyukur kepadamu disebabkan berkah uang 12 dirham yang Engkau berikan. 12 dirham yang mampu memberikan pakaian kepada dua orang dan membebaskan seorang budak perempuan.”
kajian

12 Dirham yang penuh Berkah

Unknown  |  at  Minggu, April 19, 2015

Rasulullah Saww senantia memakai pakaian sederhana. Dengan demikian, orang-orang miskin tidak merasa berbeda dan terhina berada di dekat beliau. Melihat pakaian sederhana Nabi Saww, mereka akan merasa beliau merupakan bagian dari kalangan mereka sendiri. Selain itu, pakaian sederhana membuat beliau lebih akrab dengan masyarakat. Nabi Saww memanfaatkan pakaiannya semaksimal mungkin, sehingga ketika tidak bisa lagi digunakan barulah memikirkan untuk membeli yang baru.

Hari itu Rasulullah Saww memberikan sejumlah uang kepada Ali as dan berkata, “Wahai Ali! Pergilah ke pasar dan belikan aku pakaian.”

Ali as menerima uang dari beliau dan langsung menuju pasar. Di sana Ali as membelikan pakaian seharga 12 dirham dan kembali menemu Nabi Saww. Menerima pakaian itu, beliau mengucapkan terima kasih dan berkata, “Seandainya engkau membelikan aku baju yang lebih murah harganya dari ini.”

Ketika itu beliau bertanya, “Apakah penjualnya mau menerima pakaian ini bila dikembalikan?”

Ali as menjawab, “Saya tidak tahu. Perkenankan saya kembali kepadanya dan menanyatakan masalah ini.”

Setelah itu Ali as pergi ke pasar. Ia mengembalikan pakaian itu, mengambil kembali uang yang diberikan dan kembali kepada Rasulullah Saww. Kemudian mereka berdua pergi ke pasar dan kali ini Nabi Saww sendiri yang akan memilih pakaian untuknya.

Di tengah jalan, mereka bertemu dengan budak perempuan kecil yang sedang duduk di atas tanah sambil menangis. Nabi Saww bertanya kepada gadis kecil itu, “Apa yang terjadi denganmu? Mengapa engkau menangis?”

Gadis kecil itu berkata, “Wahai Rasulullah! Tuanku memberikan uang sebanyak 4 dirham kepadaku agar membelikan kebutuhannya. Tapi saya tidak tahu bagaimana uang itu hilang dariku.”

Nabi Saww berkata kepadanya, “Jangan bersedih! Sekarang aku memberikanmu 4 dirham agar engkau bisa membelikan kebutuhan tuanmu.”

Beliau kemudian mengambil 4 dirham dari 12 dirham yang berada di tangan Ali as lalu memberikannya kepada gadis kecil itu.

Pemberian Nabi Saww membuat gadis kecil itu gembira kembali dan mendoakan beliau lalu pergi.

Nabi Saww dan Ali as kembali meneruskan jalannya.

Akhirnya Nabi Saww membeli sebuah pakaian sederhana seharga 4 dirham lalu memakainya dan bersyukur kepada Allah. Mereka berjalan menuju rumah.

Di tengah jalan, mereka melihat seorang miskin yang tidak memiliki baju dan berkata, “Barangsiapa yang memberikan aku baju dan badanku tertutup dengannya, insyaallah ia akan dipakaikan baju surga oleh Allah.”

Nabi Saww melepaskan baju yang baru saja dibelinya dan memberikannya kepada orang miskin itu dan tetap memakai pakaian lamanya. Setelah itu beliau bersama Ali as kembali ke pasar dan membeli satu lagi pakaian seharga 4 dirham untuk dirinya lalu memakainya.

Di tengah perjalanan menuju rumah, mereka kembali melihat gadis kecil yang diberi 4 dirham. Gadis kecil itu terduduk di atas tanah sambil menangis. Nabi Saww mendekatinya dan berkata, “Mengapa engkau belum kembali ke rumah?”

Gadis kecil itu menjawab, “Saya telah membeli apa yang diinginkan tuanku dengan uang yang Anda berikan kepadaku. Tapi saya sudah sangat terlambat. Saya khawatir tuanku akan memukulku akibat keterlambatan ini.”

Nabi Saww dengan sabar berkata kepadanya, “Saya akan mengantarmu ke rumah dan meminta tuanmu untuk tidak memukulmu.”

Gadis kecil itu berjalan bersama Nabi Saww dan Ali as hingga ke rumah tuannya.

Nabi Saww mengetuk pintu dan mengucapkan salam dengan suara tinggi, tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Kembali Nabi Saww mengucapkan salam, tapi tetap saja tidak ada yang menjawab. Untuk ketiga kalinya Nabi Saww mengucapkan salam dan kali ini tuan rumah menjawab, “Assalamu Alaika Ya Rasulallah!”

Nabi Saww berkata, “Mengapa engkau tidak menjawab salamku?”

Tuan rumah menjawab, “Sejak awal saya telah mendengar suara Anda, tapi saya ingin sekali berkah salam anda dapat menjauhkan segala bencana dari rumah saya. Sekarang sampaikan apa yang dapat saya lakukan.”

Nabi Saww berkata, “Gadis kecil ini terlambat ke rumah. Saya datang bersamanya untuk meminta agar jangan memukulnya. Insyaallah, Allah akan memaafkan kesalahan yang engkau perbuat.”

Tuan rumah berkata, “Wahai Rasulullah! Langkah penuh berkahmu ke rumahku membuat aku memutuskan untuk membebaskan gadis kecil ini, sehingga Anda dan Allah Swt rela dengan perbuatanku.”

Nabi Saww sangat senang mendengarnya lalu memandang ke langit sambil mengangkat tangannya dan berkata, “Ya Allah! Aku bersyukur kepadamu disebabkan berkah uang 12 dirham yang Engkau berikan. 12 dirham yang mampu memberikan pakaian kepada dua orang dan membebaskan seorang budak perempuan.”

0 komentar:

 Iran meluncurkan pesawat tak berawak terprogram buatan baru bernama 'Basir' dalam sebuah upacara pada peringatan Hari Angkatan Darat, Sabtu (18/4/15).
"Basir adalah drone pengendalian diri (sendiri) yang bergerak sesuai dengan rencana penerbangan di rute tertentu dan mendarat di titik yang sama (di tempat) tinggal landas setelah mengakhiri misinya," kata seorang pejabat di kota Zanjan, Brigade Mohammad Mohammadi mengatakan Sabtu (18/4/15).

Memperhatikan bahwa pengembangan pesawat tanpa awak dan konstruksinya berlangsung empat bulan, dia mengatakan ba
hwa pesawat telah dibangun untuk mengumpulkan sampel dari daerah yang terkontaminasi dengan bahan kimia dan untuk memantau dan mengumpulkan informasi di daerah yang ditimpa bencana alam.

Namun, kata dia, pesawat tanpa awak itu juga dapat dipersenjatai dengan senjata yang berbeda yang akan digunakan untuk misi lain seperti perang jalanan, pengintaian dan misi pengawasan.
Iran telah mengambil langkah besar dalam membangun drone pada beberapa tahun terakhir.

Dalam sambutannya yang relevan pada hari Selasa, seorang komandan senior Iran mengatakan bahwa negara dipersenjatai dengan drone tembak-dan-lupakan.

Drone buatan Iran, Ra'd (Guntur) 85, adalah pesawat drone tembak dan lupakan yang dapat diprogram untuk menghancurkan target spesifik dan jarak ratusan mil jauhnya dengan presisi maksimal, kata seorang komandan pasukan darat.

Tembak-dan-lupakan adalah jenis sistem bimbingan rudal yang tidak perlu dibimbing setelah peluncuran dengan teknik seperti menandai target atau bimbingan kabel; sistem ini dapat mencapai target tanpa peluncur memperhatikan target.
Opini

Iran Luncurkan Drone Canggih

Unknown  |  at  Minggu, April 19, 2015

 Iran meluncurkan pesawat tak berawak terprogram buatan baru bernama 'Basir' dalam sebuah upacara pada peringatan Hari Angkatan Darat, Sabtu (18/4/15).
"Basir adalah drone pengendalian diri (sendiri) yang bergerak sesuai dengan rencana penerbangan di rute tertentu dan mendarat di titik yang sama (di tempat) tinggal landas setelah mengakhiri misinya," kata seorang pejabat di kota Zanjan, Brigade Mohammad Mohammadi mengatakan Sabtu (18/4/15).

Memperhatikan bahwa pengembangan pesawat tanpa awak dan konstruksinya berlangsung empat bulan, dia mengatakan ba
hwa pesawat telah dibangun untuk mengumpulkan sampel dari daerah yang terkontaminasi dengan bahan kimia dan untuk memantau dan mengumpulkan informasi di daerah yang ditimpa bencana alam.

Namun, kata dia, pesawat tanpa awak itu juga dapat dipersenjatai dengan senjata yang berbeda yang akan digunakan untuk misi lain seperti perang jalanan, pengintaian dan misi pengawasan.
Iran telah mengambil langkah besar dalam membangun drone pada beberapa tahun terakhir.

Dalam sambutannya yang relevan pada hari Selasa, seorang komandan senior Iran mengatakan bahwa negara dipersenjatai dengan drone tembak-dan-lupakan.

Drone buatan Iran, Ra'd (Guntur) 85, adalah pesawat drone tembak dan lupakan yang dapat diprogram untuk menghancurkan target spesifik dan jarak ratusan mil jauhnya dengan presisi maksimal, kata seorang komandan pasukan darat.

Tembak-dan-lupakan adalah jenis sistem bimbingan rudal yang tidak perlu dibimbing setelah peluncuran dengan teknik seperti menandai target atau bimbingan kabel; sistem ini dapat mencapai target tanpa peluncur memperhatikan target.

0 komentar:

Jumat, 17 April 2015

Transformasi di Yaman menunjukkan ketidakmampuan dan kegagalan Arab Saudi dalam meraih ambisinya.
Analisa yang dimuat Koran Jomhouri-e Eslamiedisi Kamis (16/4) menyebutkan, transformasi Yaman mengindikasikan operasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi tidak membuahkan hasil dan Riyadh tengah berusaha mencari jalan untuk keluar dari kesulitan yang diciptakanya sendiri.

Artikel ini menambahkan, serangan udara Arab Saudi ke Yaman terus berlanjut di saat rezim Al Saud tidak memiliki kemampuan menggelar perang darat terhadap negara ini.

Menurut artikel ini, Mesir dan Pakistan juga menolak berpartisipasi dalam serangan militer Arab Saudi ke Yaman.

Disebutkan pula bahwa kecaman terhadap serangan ke Yaman dan aksi protes damai untuk menghentikan brutalitas tersebut semakin meningkat dan terus berlangsung di sejumlah negara Barat serta Arab.

Krisis Yaman dalam beberapa bulan terakhir, pasca larinya Abd Rabbu Mansur Hadi, presiden Yaman yang telah mengundurkan diri ke selatan negara ini dan dukungan negara-negara Arab kawasan Teluk Persia kepada Mansur Hadi melawan gerakan rakyat Ansarullah semakin meningkat.

Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 membombardir berbagai kawasan Yaman melalui agresi udaranya. Brutalitas ini merenggut nyawa sekitar 2600 warga Yaman dan merusak infrastruktur negara tersebut.
Analisis

Arab Saudi Berupaya Keluar dari Kesulitan di Yaman

Unknown  |  at  Jumat, April 17, 2015

Transformasi di Yaman menunjukkan ketidakmampuan dan kegagalan Arab Saudi dalam meraih ambisinya.
Analisa yang dimuat Koran Jomhouri-e Eslamiedisi Kamis (16/4) menyebutkan, transformasi Yaman mengindikasikan operasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi tidak membuahkan hasil dan Riyadh tengah berusaha mencari jalan untuk keluar dari kesulitan yang diciptakanya sendiri.

Artikel ini menambahkan, serangan udara Arab Saudi ke Yaman terus berlanjut di saat rezim Al Saud tidak memiliki kemampuan menggelar perang darat terhadap negara ini.

Menurut artikel ini, Mesir dan Pakistan juga menolak berpartisipasi dalam serangan militer Arab Saudi ke Yaman.

Disebutkan pula bahwa kecaman terhadap serangan ke Yaman dan aksi protes damai untuk menghentikan brutalitas tersebut semakin meningkat dan terus berlangsung di sejumlah negara Barat serta Arab.

Krisis Yaman dalam beberapa bulan terakhir, pasca larinya Abd Rabbu Mansur Hadi, presiden Yaman yang telah mengundurkan diri ke selatan negara ini dan dukungan negara-negara Arab kawasan Teluk Persia kepada Mansur Hadi melawan gerakan rakyat Ansarullah semakin meningkat.

Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 membombardir berbagai kawasan Yaman melalui agresi udaranya. Brutalitas ini merenggut nyawa sekitar 2600 warga Yaman dan merusak infrastruktur negara tersebut.

0 komentar:

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan dan mitranya dari Indonesia Ryamizard Ryacudu dalam pertemuan di Moskow, Kamis (16/4/15) menggarisbawahi perlunya memperluas kerja sama dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan dunia Muslim.
Dalam pertemuan di ibukota Rusia hari ini, Brigadir Jenderal Dehqan dan Ryacudu dieksplorasi jalan untuk memperkuat dan menghidupkan kembali hubungan, khususnya dalam bidang pertahanan dan militer.

Brigjen Dehqan sedang di Moskow untuk menghadiri Konferensi Keamanan Internasional 2015 di Moskow.

Menteri pertahanan Iran dan Indonesia juga menggarisbawahi kebutuhan untuk memperkuat Dunia Muslim serta menyebarkan perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan dan dunia.

Pada bulan Maret, Komandan armada kapal perang ke-33 Angkatan Laut Iran dan Armada Barat Indonesia dalam pertemuan di Jakarta Utara, Senin membahas hubungan bilateral dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Dalam pertemuan di ibukota Indonesia, komandan angkatan laut Iran dan Indonesia menggarisbawahi perlunya perluasan lebih lanjut hubungan bilateral.

Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Mohammad Reza Kermanshahi mengucapkan terima kasih kepada komandan angkatan laut Indonesia untuk keramahan mereka selama mereka tinggal di sana, dan menyerukan perluasan kerja sama antara kedua angkatan laut.

Sementara, Dia menunjuk kemampuan tinggi dari Angkatan Laut Iran, dan mengatakan, "Selain sumber daya manusia kita mandiri dalam memperbaiki, memelihara, merancang dan manufaktur perangkat keras militer, termasuk kapal perang yang berat dan bahkan kapal selam tanpa memiliki ketergantungan pada negara.asing.
Politik

Iran dan Indonesia Meningkatkan Kerja Sama Pertahanan

Unknown  |  at  Jumat, April 17, 2015

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan dan mitranya dari Indonesia Ryamizard Ryacudu dalam pertemuan di Moskow, Kamis (16/4/15) menggarisbawahi perlunya memperluas kerja sama dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan dunia Muslim.
Dalam pertemuan di ibukota Rusia hari ini, Brigadir Jenderal Dehqan dan Ryacudu dieksplorasi jalan untuk memperkuat dan menghidupkan kembali hubungan, khususnya dalam bidang pertahanan dan militer.

Brigjen Dehqan sedang di Moskow untuk menghadiri Konferensi Keamanan Internasional 2015 di Moskow.

Menteri pertahanan Iran dan Indonesia juga menggarisbawahi kebutuhan untuk memperkuat Dunia Muslim serta menyebarkan perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan dan dunia.

Pada bulan Maret, Komandan armada kapal perang ke-33 Angkatan Laut Iran dan Armada Barat Indonesia dalam pertemuan di Jakarta Utara, Senin membahas hubungan bilateral dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Dalam pertemuan di ibukota Indonesia, komandan angkatan laut Iran dan Indonesia menggarisbawahi perlunya perluasan lebih lanjut hubungan bilateral.

Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Mohammad Reza Kermanshahi mengucapkan terima kasih kepada komandan angkatan laut Indonesia untuk keramahan mereka selama mereka tinggal di sana, dan menyerukan perluasan kerja sama antara kedua angkatan laut.

Sementara, Dia menunjuk kemampuan tinggi dari Angkatan Laut Iran, dan mengatakan, "Selain sumber daya manusia kita mandiri dalam memperbaiki, memelihara, merancang dan manufaktur perangkat keras militer, termasuk kapal perang yang berat dan bahkan kapal selam tanpa memiliki ketergantungan pada negara.asing.

0 komentar:

Kamis, 16 April 2015

Kisah Pertama

TD Pardede, pengusaha terkenal asal Medan yang dekat dengan Bung Karno suatu hari dipanggil mendadak ke Jakarta.

Setelah berbincang-bincang bersama menteri lainnya, Presiden Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede ke pojok ruangan.

“Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ?“ Gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri.

TD Pardede merogoh saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar dari kantongnya. Namun Bung Karno hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya kepada Pardede.

Kisah Kedua

Satu ajudan terakhir Bung Karno adalah Putu Sugianitri, ex polisi wanita yang setelah Bung Karno tidak menjabat lagi, harus pensiun tanpa kejelasan. Suatu saat setelah tidak menjadi presiden, Bung Karno berjalan-jalan keliling kota dan tiba tiba ingin buah rambutan.

”Tri, beli rambutan.“ ”Uangnya mana ?” tanya si polwan asal Bali itu. ”Sing ngelah pis” kata Bung Karno dalam bahasa Bali yang artinya “Saya tak punya uang.” Jadilah sang ajudan memakai uang pribadinya untuk mantan presiden yang tidak memiliki uang.
Sejarah

Apa yang Ketika Soekarno Tak Punya Uang

Unknown  |  at  Kamis, April 16, 2015

Kisah Pertama

TD Pardede, pengusaha terkenal asal Medan yang dekat dengan Bung Karno suatu hari dipanggil mendadak ke Jakarta.

Setelah berbincang-bincang bersama menteri lainnya, Presiden Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede ke pojok ruangan.

“Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ?“ Gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri.

TD Pardede merogoh saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar dari kantongnya. Namun Bung Karno hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya kepada Pardede.

Kisah Kedua

Satu ajudan terakhir Bung Karno adalah Putu Sugianitri, ex polisi wanita yang setelah Bung Karno tidak menjabat lagi, harus pensiun tanpa kejelasan. Suatu saat setelah tidak menjadi presiden, Bung Karno berjalan-jalan keliling kota dan tiba tiba ingin buah rambutan.

”Tri, beli rambutan.“ ”Uangnya mana ?” tanya si polwan asal Bali itu. ”Sing ngelah pis” kata Bung Karno dalam bahasa Bali yang artinya “Saya tak punya uang.” Jadilah sang ajudan memakai uang pribadinya untuk mantan presiden yang tidak memiliki uang.

0 komentar:

Rabu, 15 April 2015


Press TV telah melakukan wawancara dengan James Fetzer, seorang profesor di University of Minnesota Duluth dari Madison, untuk membahas senjata nuklir Israel dan peran negara-negara lain seperti Jerman dalam memfasilitasi produksi senjata Tel Aviv. 

Fetzer mengecam komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkaitan dengan senjata nuklir, menambahkan bahwa satu hal yang konyol jika Israel sebagai pemilik tunggal senjata nuklir di Timur Tengah menyerukan tekanan terhadap Iran karena mengejar program energi nuklir damai, program yang terus-menerus diselidiki oleh inspektur internasional. 

Tekanan tambahan diperlukan untuk memaksa Israel untuk bergabung dengan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang kemudian akan memungkinkan pemeriksa ke fasilitas nuklirnya seperti negara-negara lainnya, ungkapnya.
Analisis

Dunia Harus Tekan Israel untuk Gabung NPT

Unknown  |  at  Rabu, April 15, 2015


Press TV telah melakukan wawancara dengan James Fetzer, seorang profesor di University of Minnesota Duluth dari Madison, untuk membahas senjata nuklir Israel dan peran negara-negara lain seperti Jerman dalam memfasilitasi produksi senjata Tel Aviv. 

Fetzer mengecam komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkaitan dengan senjata nuklir, menambahkan bahwa satu hal yang konyol jika Israel sebagai pemilik tunggal senjata nuklir di Timur Tengah menyerukan tekanan terhadap Iran karena mengejar program energi nuklir damai, program yang terus-menerus diselidiki oleh inspektur internasional. 

Tekanan tambahan diperlukan untuk memaksa Israel untuk bergabung dengan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang kemudian akan memungkinkan pemeriksa ke fasilitas nuklirnya seperti negara-negara lainnya, ungkapnya.

0 komentar:

GenSyiah – Pertahanan Yaman memastikan bahwa Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al-Saud  tewas bersama 18 tentara Saudi dalam bentrokan dengan suku Hamedan dan menguasai pos militer terbesar di perbatasan.
Sumber tertentu melaporkan kepada situs Evening Press bahwa  pos menara militer Saudi adalah salah satu pos militer paling penting di wilayah Najran dan memiliki pertahanan rudal serta peralatan militer canggih dan strategis yang  terletak di wilayah Yaman serta Arab Saudi. Kendati memiliki penjagaan yang ketat, namun sekelompok orang bersenjata dari suku Yaman mampu menguasainya.
Dalam perkembangan terbaru, situs September Net milik Kementerian Pertahanan Yaman kemarin menyebutkan bahwa Mayor Jenderal di angkatan bersenjata Saudi,  Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al Saud, tewas malam kemarin saat melakukan inspeksi ke pos terdepan di perbatasan Saudi-Yaman, tepatnya di desa Magdah . Situs itu menambahkan Pangeran Fahd bin Turki tewas dalam bentrokan di mana Kementerian Pertahanan Saudi  mengakui tiga perwiranya tewas dan lainnya luka-luka.
Sumber tersebut merilis bahwa sejumlah pangeran berkumpul di kediaman Turki bin Abdulaziz Al Saud, untuk berbelasungkawa dan bersimpati kepada keluarga Pangeran. 
Perlu dicatat bahwa pejuang suku Yaman, Sabtu (11/4)  menguasai  pos militer pertama Saudi  yang berbatasan dengan  distrik Baqem di provinsi Saada. Para pejuang suku Takhya  menyerbu lokasi menara militer Saudi di perbatasan dekat distrik Baqem setelah pembunuhan terhadap  empat pemuda suku itu. Sore harinya para pejuang berhasil menguasai lokasi tersebut.,
Pada edisi kemarin, Koran al-Ula mengutip bahwa para pejuang mampu membunuh 18 tentara Saudi sedangkan sisanya melarikan diri ke dalam wilayah Saudi. Para pejuang Takhya telah merampas persenjataan dan kendaraan dari pos militer tersebut.
Takfirisme

Pangeran Saudi Tewas di Perbatasan Yaman

Unknown  |  at  Rabu, April 15, 2015

GenSyiah – Pertahanan Yaman memastikan bahwa Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al-Saud  tewas bersama 18 tentara Saudi dalam bentrokan dengan suku Hamedan dan menguasai pos militer terbesar di perbatasan.
Sumber tertentu melaporkan kepada situs Evening Press bahwa  pos menara militer Saudi adalah salah satu pos militer paling penting di wilayah Najran dan memiliki pertahanan rudal serta peralatan militer canggih dan strategis yang  terletak di wilayah Yaman serta Arab Saudi. Kendati memiliki penjagaan yang ketat, namun sekelompok orang bersenjata dari suku Yaman mampu menguasainya.
Dalam perkembangan terbaru, situs September Net milik Kementerian Pertahanan Yaman kemarin menyebutkan bahwa Mayor Jenderal di angkatan bersenjata Saudi,  Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al Saud, tewas malam kemarin saat melakukan inspeksi ke pos terdepan di perbatasan Saudi-Yaman, tepatnya di desa Magdah . Situs itu menambahkan Pangeran Fahd bin Turki tewas dalam bentrokan di mana Kementerian Pertahanan Saudi  mengakui tiga perwiranya tewas dan lainnya luka-luka.
Sumber tersebut merilis bahwa sejumlah pangeran berkumpul di kediaman Turki bin Abdulaziz Al Saud, untuk berbelasungkawa dan bersimpati kepada keluarga Pangeran. 
Perlu dicatat bahwa pejuang suku Yaman, Sabtu (11/4)  menguasai  pos militer pertama Saudi  yang berbatasan dengan  distrik Baqem di provinsi Saada. Para pejuang suku Takhya  menyerbu lokasi menara militer Saudi di perbatasan dekat distrik Baqem setelah pembunuhan terhadap  empat pemuda suku itu. Sore harinya para pejuang berhasil menguasai lokasi tersebut.,
Pada edisi kemarin, Koran al-Ula mengutip bahwa para pejuang mampu membunuh 18 tentara Saudi sedangkan sisanya melarikan diri ke dalam wilayah Saudi. Para pejuang Takhya telah merampas persenjataan dan kendaraan dari pos militer tersebut.

0 komentar:

Selasa, 14 April 2015

Dalam serangan udara kemarin ke Yaman, pesawat tempur Arab Saudi mengebom masjid bersejarah Al-Hamra’ dan meratakannya dengan tanah.
Masjid Al-Hamra’ terletak di daerah Deir Al-Haid yang terletak di kawasan tenggaran Shan’a dan termasuk peninggalan bersejarah dari abad kedua Hijriah.

Makam Imam Abdurrahman bin Humam Ash-Shan’ani terletak di masjid bersejarah. Ia meninggal pada tahun 211 Hijriah.

Dalam menanggapi kebrutalan Arab Saudi ini, Mahand As-Sayyani, kepala Badan Umum Peninggalan Bersejarah dan Museum Yaman, mengecam aksi buas Saudi ini. Ia juga meminta kepada seluruh lembaga dunia supaya mencegah agresi militer Saudi dan bangkit membela peninggalan-peninggalan Islami.

Takfirisme

Arab Saudi Hancurkan Masjid Islam Bersejarah di Yaman

Unknown  |  at  Selasa, April 14, 2015

Dalam serangan udara kemarin ke Yaman, pesawat tempur Arab Saudi mengebom masjid bersejarah Al-Hamra’ dan meratakannya dengan tanah.
Masjid Al-Hamra’ terletak di daerah Deir Al-Haid yang terletak di kawasan tenggaran Shan’a dan termasuk peninggalan bersejarah dari abad kedua Hijriah.

Makam Imam Abdurrahman bin Humam Ash-Shan’ani terletak di masjid bersejarah. Ia meninggal pada tahun 211 Hijriah.

Dalam menanggapi kebrutalan Arab Saudi ini, Mahand As-Sayyani, kepala Badan Umum Peninggalan Bersejarah dan Museum Yaman, mengecam aksi buas Saudi ini. Ia juga meminta kepada seluruh lembaga dunia supaya mencegah agresi militer Saudi dan bangkit membela peninggalan-peninggalan Islami.

0 komentar:



Sebelumnya saya sarankan agar membaca terlebih dahulu disini

Perlu diketahui bahwasannya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Syihab tak sependapat dengan MUI Jawa Timur yang menyebut aliran Syiah sesat. Umar menegaskan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa bahwa ajaran Syiah sebagai aliran sesat.

Mengenai insiden pembakaran pesantren Syiah di Sampang, Madura beberapa waktu lalu, Umar berpendapat insiden hanyalah ditumpangi pihak-pihak yang ingin mengadu domba umat Islam dengan kedok ajaran Syiah yang dituding sesat.

"MUI tidak pernah menyatakan bahwa Syiah itu sesat. Syiah dianggap salah satu mazhab yang benar sama halnya dengan ahli sunnah wal jama'ah ialah mazhab yang benar dan mazhab dua tersebut sudah ada sejak awal Islam," katanya saat ditemui okezone di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2012).

Kendati pun ada perbedaan pandangan, kata dia, Islam juga tidak pernah menghalalkan kekerasan, apalagi perusakan tempat ibadah dan majelis taklim seperti terjadi di Sampang.

"Kita menginginkan ukhuwah islamiyah dan jangan antara kita saling menyesatkan. Mungkin adanya (insiden pembakaran) karena adanya provokator yang menyatakan bahwa ajaran syiah itu sesat," ujarnya.

Ajaran Syiah, tegas dia, sudah diakui di dunia islam sebagai mazhab yang benar sampai saat ini. "Karena itu jangan kita membuat peryataan yang bisa mengeluapkan gejolak di tengah-tengah masyarakat kita dan bisa menyebabkan korban, korban harta dan lain-lain," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori meminta masyarakat mewaspadai aliran Syiah agar tidak berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Menurut Bukhori, kelompok ini boleh diakui eksistensinya namun jangan diberikan fasilitas untuk berkembang.

Alasan Abdussomad, mayoritas umat Islam Indonesia menganut ajaran Sunni. Jika Syiah berkembang dikhawatirkan akan memperbesar peluang ketegangan antara Sunni dan Syiah seperti di Irak dan Iran.

Sementara itu Ketua MUI KH Bukhori maksum Sampang dengan tegas menyatakan aliran syiah yang ada di Dusun Nangkernang Desa Karang gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sebagai ajaran sesat.

Dia menilai syiah telah menyimpang dari ajaran ahli sunah waljamaah. Selain itu terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Antara lain, mereka memiliki tiga syahadat, dalam menjalankan salat mereka hanya melaksanakan 3 waktu dalam sehari, mengharamkan salat jumat dan mereka juga menuding bahwa Al Quran yang beredar sekarang bukan asli lagi.
Takfirisme

Menjawab Fitnah Web liputan-kita.com ''10 Ciri Aliran Sesat Menurut MUI, Semuanya Ada Pada Ajaran Syiah''

Unknown  |  at  Selasa, April 14, 2015



Sebelumnya saya sarankan agar membaca terlebih dahulu disini

Perlu diketahui bahwasannya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Syihab tak sependapat dengan MUI Jawa Timur yang menyebut aliran Syiah sesat. Umar menegaskan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa bahwa ajaran Syiah sebagai aliran sesat.

Mengenai insiden pembakaran pesantren Syiah di Sampang, Madura beberapa waktu lalu, Umar berpendapat insiden hanyalah ditumpangi pihak-pihak yang ingin mengadu domba umat Islam dengan kedok ajaran Syiah yang dituding sesat.

"MUI tidak pernah menyatakan bahwa Syiah itu sesat. Syiah dianggap salah satu mazhab yang benar sama halnya dengan ahli sunnah wal jama'ah ialah mazhab yang benar dan mazhab dua tersebut sudah ada sejak awal Islam," katanya saat ditemui okezone di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2012).

Kendati pun ada perbedaan pandangan, kata dia, Islam juga tidak pernah menghalalkan kekerasan, apalagi perusakan tempat ibadah dan majelis taklim seperti terjadi di Sampang.

"Kita menginginkan ukhuwah islamiyah dan jangan antara kita saling menyesatkan. Mungkin adanya (insiden pembakaran) karena adanya provokator yang menyatakan bahwa ajaran syiah itu sesat," ujarnya.

Ajaran Syiah, tegas dia, sudah diakui di dunia islam sebagai mazhab yang benar sampai saat ini. "Karena itu jangan kita membuat peryataan yang bisa mengeluapkan gejolak di tengah-tengah masyarakat kita dan bisa menyebabkan korban, korban harta dan lain-lain," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori meminta masyarakat mewaspadai aliran Syiah agar tidak berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Menurut Bukhori, kelompok ini boleh diakui eksistensinya namun jangan diberikan fasilitas untuk berkembang.

Alasan Abdussomad, mayoritas umat Islam Indonesia menganut ajaran Sunni. Jika Syiah berkembang dikhawatirkan akan memperbesar peluang ketegangan antara Sunni dan Syiah seperti di Irak dan Iran.

Sementara itu Ketua MUI KH Bukhori maksum Sampang dengan tegas menyatakan aliran syiah yang ada di Dusun Nangkernang Desa Karang gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sebagai ajaran sesat.

Dia menilai syiah telah menyimpang dari ajaran ahli sunah waljamaah. Selain itu terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Antara lain, mereka memiliki tiga syahadat, dalam menjalankan salat mereka hanya melaksanakan 3 waktu dalam sehari, mengharamkan salat jumat dan mereka juga menuding bahwa Al Quran yang beredar sekarang bukan asli lagi.

0 komentar:

Senin, 13 April 2015

Mousawi mengatakan bahwa penindasan tidak akan pernah mendapatkan hasil positif, dan dengan meluncurkan kampanye militer terhadap Yaman, Arab Saudi akan menjadi bumerang bagi negaranya sendiri. Dia menambahkan bahwa korban sipil dan kerusakan infrastruktur Yaman telah menjadi satu-satunya hasil dari kampanye militer Arab Saudi di Yaman.
Press TV telah melakukan wawancara dengan Ibrahim Mousawi, seorang analis politik di Beirut, untuk mendapatkan pandangannya tentang agresi militer Arab Saudi terhadap Yaman.

Mousawi mengatakan bahwa penindasan tidak akan pernah mendapatkan hasil positif, dan dengan meluncurkan kampanye militer terhadap Yaman, Arab Saudi akan menjadi bumerang bagi negaranya sendiri. Dia menambahkan bahwa korban sipil dan kerusakan infrastruktur Yaman telah menjadi satu-satunya hasil dari kampanye militer Arab Saudi di Yaman.

Analis mengecam Riyadh yang telah menargetkan rumah sakit dan sekolah-sekolah di negara miskin itu, dan melanjutkan dengan mengkritik komunitas internasional karena tidak tegas dalam bertindak untuk mengakhiri agresi Saudi.

Kelambanan internasional, menurutnya merupakan lampu hijau bagi Arab Saudi untuk melanjutkan pemboman di Yaman.

Mousawi akhirnya mengatakan Riyadh perlu dibawa ke pengadilan karena melakukan kejahatan perang di Yaman.
Hakikat Islam

Saudi Harus Diadili Sebagai Kriminal Perang

Unknown  |  at  Senin, April 13, 2015

Mousawi mengatakan bahwa penindasan tidak akan pernah mendapatkan hasil positif, dan dengan meluncurkan kampanye militer terhadap Yaman, Arab Saudi akan menjadi bumerang bagi negaranya sendiri. Dia menambahkan bahwa korban sipil dan kerusakan infrastruktur Yaman telah menjadi satu-satunya hasil dari kampanye militer Arab Saudi di Yaman.
Press TV telah melakukan wawancara dengan Ibrahim Mousawi, seorang analis politik di Beirut, untuk mendapatkan pandangannya tentang agresi militer Arab Saudi terhadap Yaman.

Mousawi mengatakan bahwa penindasan tidak akan pernah mendapatkan hasil positif, dan dengan meluncurkan kampanye militer terhadap Yaman, Arab Saudi akan menjadi bumerang bagi negaranya sendiri. Dia menambahkan bahwa korban sipil dan kerusakan infrastruktur Yaman telah menjadi satu-satunya hasil dari kampanye militer Arab Saudi di Yaman.

Analis mengecam Riyadh yang telah menargetkan rumah sakit dan sekolah-sekolah di negara miskin itu, dan melanjutkan dengan mengkritik komunitas internasional karena tidak tegas dalam bertindak untuk mengakhiri agresi Saudi.

Kelambanan internasional, menurutnya merupakan lampu hijau bagi Arab Saudi untuk melanjutkan pemboman di Yaman.

Mousawi akhirnya mengatakan Riyadh perlu dibawa ke pengadilan karena melakukan kejahatan perang di Yaman.

0 komentar:

Minggu, 12 April 2015

GenSyiah -Puluhan tentara Saudi dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya ditangkap dalam serangan balasan oleh pasukan suku di dekat perbatasan Yaman.
Menurut laporan Yaman, anggota suku Takhya meluncurkan serangan mendadak di pangkalan militer Saudi, dekat kota Sa'ada pada hari Minggu (12/4).

Serangan dilakukan sebagai balasan atas seran
gan udara Saudi di wilayah mereka.

Pada hari Jumat (10/4), tiga tentara Saudi tewas dan dua lainnya terluka dalam bentrokan dekat perbatasan Yaman. Mereka tewas dalam serangan roket oleh pejuang Houthi di provinsi Najran.

Pada 3 April, dua tentara Saudi juga tewas dalam baku tembak antara polisi perbatasan Saudi dan relawan yang setia pada para pejuang Ansarullah.

Sementara itu, sedikitnya 15 orang tewas di awal pekan dalam serangan udara Saudi di sebuah desa di Provinsi Taizz Yaman. Jumlah pasti korban belum diketahui, tapi sumber media Arab mengatakan bahwa tim penyelamat menemukan 15 mayat dari puing-puing setelah serangan udara terjadi.

Serangan udara Saudi di Yaman kini memasuki hari ke-18. Ratusan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan udara Saudi terhadap Yaman.
Berita timur tengah

Puluhan Tentara Saudi Tewas dekat Yaman

Unknown  |  at  Minggu, April 12, 2015

GenSyiah -Puluhan tentara Saudi dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya ditangkap dalam serangan balasan oleh pasukan suku di dekat perbatasan Yaman.
Menurut laporan Yaman, anggota suku Takhya meluncurkan serangan mendadak di pangkalan militer Saudi, dekat kota Sa'ada pada hari Minggu (12/4).

Serangan dilakukan sebagai balasan atas seran
gan udara Saudi di wilayah mereka.

Pada hari Jumat (10/4), tiga tentara Saudi tewas dan dua lainnya terluka dalam bentrokan dekat perbatasan Yaman. Mereka tewas dalam serangan roket oleh pejuang Houthi di provinsi Najran.

Pada 3 April, dua tentara Saudi juga tewas dalam baku tembak antara polisi perbatasan Saudi dan relawan yang setia pada para pejuang Ansarullah.

Sementara itu, sedikitnya 15 orang tewas di awal pekan dalam serangan udara Saudi di sebuah desa di Provinsi Taizz Yaman. Jumlah pasti korban belum diketahui, tapi sumber media Arab mengatakan bahwa tim penyelamat menemukan 15 mayat dari puing-puing setelah serangan udara terjadi.

Serangan udara Saudi di Yaman kini memasuki hari ke-18. Ratusan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan udara Saudi terhadap Yaman.

0 komentar:



JakartaGenSyiah.blogspot.com -- Kecamuk perang di Yaman kian membara sejak Arab Saudi menginisiasi koalisi serangan udara untuk menggempur kelompok pemberontak Syiah Houthi yang mulai mengudeta kepemimpinan resmi Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Banyak pihak mengaitkan hal ini dengan perang paham antara mayoritas Sunni dan pemberontak Syiah. Namun, anggapan tersebut ditampik oleh Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Ibrahim Annugemsi.

"Serangan udara ini bukan untuk menggempur Syiah. Serangan ini dilakukan untuk melindungi warga Yaman dari terorisme yang dilakukan oleh Houthi," ujar Annugemsi saat mengadakan pertemuan dengan beberapa ulama Indonesia di Kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/4).



Komentar ini terlontar setelah beberapa ulama yang hadir menyatakan dukungannya terhadap serangan udara di bawah komando Arab Saudi. Beberapa ulama mengaitkan serangan tersebut dengan pembasmian Syiah yang dianggap sesat dan harus diwaspadai pula oleh Indonesia.

Menyanggah hal tersebut, Annugemsi menyatakan bahwa ajaran Syiah sangat dihormati di Arab Saudi. Bahkan, buku-buku karangan para ulama Syiah juga dipelajari di universitas-universitas Arab Saudi. Namun, kelompok Syiah Houthi ini memiliki paham radikal.

"Pendiri kelompok ini, Bedrudin Al-Houthi, pernah belajar di Iran dan membawa paham radikalnya dengan membentuk Houthi pada 2004 untuk menghancurkan Yaman. Ini bukan masalah Syiah, tapi serangan untuk melindungi warga Yaman dan menjaga perdamaian," tutur Annugemsi.

Pernyataan ini didukung oleh Dosen Kajian Timur Tengah dan Agama Universitas Indonesia, Muhammad Cholil Nafis, yang mengaku mengerti tujuan Arab Saudi melakukan serangan udara adalah untuk perbaikan.

"Kita harus melihat serangan ini semata-mata untuk menjaga rakyat Yaman, untuk persatuan. Jangan disangkutpautkan dengan paham," ucap Cholil.

Namun, Cholil meminta Arab Saudi lebih menaruh perhatian agar serangannya tidak menelan korban warga sipil. "Saya berharap Saudi lebih jeli. Jangan sampai serangan juga terkena warga sipil yang tidak terlibat konflik," katanya.

Serangan udara Arab Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 warga sipil di kamp pengungsi di Yaman. Badan Perlindungan Anak PBB, UNICEF, pada Selasa (31/3) juga melaporkan bahwa setidaknya 62 anak tewas dan 30 lainnya terluka.

Senada dengan beberapa pejabat lain, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, mengatakan bahwa Houthi sengaja menyerang dari wilayah warga sipil sehingga pasukan koalisi terpancing untuk menembaki daerah itu.

"Untuk itu, pasukan selalu berusaha menggiring Houthi agar keluar dari daerah itu sehingga perang terjadi di luar wilayah sipil. Sekali lagi, kami hanya ingin melindungi warga dan pemerintahan sah Yaman," paparnya.

Keadaan di Yaman memanas sejak September lalu Houthi berhasil mengambil alih pemerintahan dan akhirnya mengudeta Istana Kepresidenan di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Januari.

Presiden Hadi dipaksa mundur dari jabatannya dan dijadikan tahanan rumah. Namun, Hadi berhasil melarikan diri dan mendeklarasikan bahwa pemerintahannya masih berjalan. Ia kabur ke Aden.

Namun, Houthi berhasil meringsek masuk dan menguasai Aden yang berbatasan dengan Arab Saudi. Guna mencegah Houthi masuk ke wilayahnya, Arab Saudi mengirimkan pasukan bersenjata ke perbatasan.

Atas permintaan Hadi, Arab Saudi mendukung pemerintahan resmi Yaman dan menggempur kelompok pemberontak Houthi. Hadi pun lari ke Riyadh, Arab Saudi.
Politik

Perang Yaman dan Houthi Bukan Masalah Sunni-Syiah

Unknown  |  at  Minggu, April 12, 2015



JakartaGenSyiah.blogspot.com -- Kecamuk perang di Yaman kian membara sejak Arab Saudi menginisiasi koalisi serangan udara untuk menggempur kelompok pemberontak Syiah Houthi yang mulai mengudeta kepemimpinan resmi Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Banyak pihak mengaitkan hal ini dengan perang paham antara mayoritas Sunni dan pemberontak Syiah. Namun, anggapan tersebut ditampik oleh Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Ibrahim Annugemsi.

"Serangan udara ini bukan untuk menggempur Syiah. Serangan ini dilakukan untuk melindungi warga Yaman dari terorisme yang dilakukan oleh Houthi," ujar Annugemsi saat mengadakan pertemuan dengan beberapa ulama Indonesia di Kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/4).



Komentar ini terlontar setelah beberapa ulama yang hadir menyatakan dukungannya terhadap serangan udara di bawah komando Arab Saudi. Beberapa ulama mengaitkan serangan tersebut dengan pembasmian Syiah yang dianggap sesat dan harus diwaspadai pula oleh Indonesia.

Menyanggah hal tersebut, Annugemsi menyatakan bahwa ajaran Syiah sangat dihormati di Arab Saudi. Bahkan, buku-buku karangan para ulama Syiah juga dipelajari di universitas-universitas Arab Saudi. Namun, kelompok Syiah Houthi ini memiliki paham radikal.

"Pendiri kelompok ini, Bedrudin Al-Houthi, pernah belajar di Iran dan membawa paham radikalnya dengan membentuk Houthi pada 2004 untuk menghancurkan Yaman. Ini bukan masalah Syiah, tapi serangan untuk melindungi warga Yaman dan menjaga perdamaian," tutur Annugemsi.

Pernyataan ini didukung oleh Dosen Kajian Timur Tengah dan Agama Universitas Indonesia, Muhammad Cholil Nafis, yang mengaku mengerti tujuan Arab Saudi melakukan serangan udara adalah untuk perbaikan.

"Kita harus melihat serangan ini semata-mata untuk menjaga rakyat Yaman, untuk persatuan. Jangan disangkutpautkan dengan paham," ucap Cholil.

Namun, Cholil meminta Arab Saudi lebih menaruh perhatian agar serangannya tidak menelan korban warga sipil. "Saya berharap Saudi lebih jeli. Jangan sampai serangan juga terkena warga sipil yang tidak terlibat konflik," katanya.

Serangan udara Arab Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 warga sipil di kamp pengungsi di Yaman. Badan Perlindungan Anak PBB, UNICEF, pada Selasa (31/3) juga melaporkan bahwa setidaknya 62 anak tewas dan 30 lainnya terluka.

Senada dengan beberapa pejabat lain, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, mengatakan bahwa Houthi sengaja menyerang dari wilayah warga sipil sehingga pasukan koalisi terpancing untuk menembaki daerah itu.

"Untuk itu, pasukan selalu berusaha menggiring Houthi agar keluar dari daerah itu sehingga perang terjadi di luar wilayah sipil. Sekali lagi, kami hanya ingin melindungi warga dan pemerintahan sah Yaman," paparnya.

Keadaan di Yaman memanas sejak September lalu Houthi berhasil mengambil alih pemerintahan dan akhirnya mengudeta Istana Kepresidenan di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Januari.

Presiden Hadi dipaksa mundur dari jabatannya dan dijadikan tahanan rumah. Namun, Hadi berhasil melarikan diri dan mendeklarasikan bahwa pemerintahannya masih berjalan. Ia kabur ke Aden.

Namun, Houthi berhasil meringsek masuk dan menguasai Aden yang berbatasan dengan Arab Saudi. Guna mencegah Houthi masuk ke wilayahnya, Arab Saudi mengirimkan pasukan bersenjata ke perbatasan.

Atas permintaan Hadi, Arab Saudi mendukung pemerintahan resmi Yaman dan menggempur kelompok pemberontak Houthi. Hadi pun lari ke Riyadh, Arab Saudi.

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.