Latest

Selasa, 31 Maret 2015

Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah mengecam Arab Saudi yang pada Rabu malam (25/3) melakukan intervensi militer di Yaman. Dia menuduh kerajaan Arab itu menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina dan pendanaan kelompok Islamic State atau ISIS yang berpusat di Irak dan Suriah.

Nasrallah menyerukan agar kelompok bersenjata Houthi dan pemerintah Yaman kembali ke dialog dan inisiatif politik.

Nasrallah memperingatkan, setiap invasi darat akan berakhir dengan kegagalan.

“Selama beberapa dekade, rakyat Palestina dan negara-negara tetangga Israel tidak merasa (koalisi) Firmness Storm, bahkan tidak Firmness Breeze,” kata Nasrallah dalam pidato televisinya, mengejek Arab Saudi yang memimpin koalisi Firmness Storm (Badai Ketegasan) yang terdiri lebih 10 negara melawan pemberontak Houthi Yaman.

“Rakyat Palestina masih memohon kepada Anda dan rumah-rumah ribuan warga Gaza hancur. Mereka adalah Muslim Sunni,” tambahnya.

Pemerintah Riyadh telah memulai serangannya dan mengumumkan telah mengumpulkan koalisi lebih 10 negara, termasuk lima kerajaan Teluk, untuk operasi militer guna mempertahankan pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Langkah militer terhadap pemberontak Syiah Houthi memicu kemarahan dari rival Arab Saudi, yaitu Iran, sekutu utama Hizbullah Lebanon. Para pejabat di Teheran memperingatkan, aksi militer itu mengancam akan menyebar ke negara-negara lain.

“Jika tujuannya adalah untuk menyelamatkan rakyat Yaman, mengapa Anda meninggalkan rakyat Palestina selama puluhan tahun? Mengapa Anda mengkhianati mereka? Jika tujuannya adalah untuk mengembalikan legitimasi di Yaman, kenapa Anda tidak mencari itu untuk Palestina?” kata Nasrallah untuk Raja Arab Saudi.

“Anda tidak merasakan ancaman yang datang dari Israel, yang memiliki salah satu tentara terbesar di dunia. Israel berbatasan laut (Teluk Aqaba dan Laut Merah) dan samudera, tapi itu tidak pernah menjadi musuh atau ancaman bagi Anda.”

“Sanksi dan menyerukan dialog bisa didahulukan sebelum keputusan menggunakan opsi militer, jadi mengapa Anda terburu-buru untuk perang yang seharusnya disimpan sebagai penyelesaian terakhir?” Nasrallah bertanya-tanya.

Dia mencatat, Houthi telah terlibat dalam dialog dengan Saudi sebelum kematian Raja Abdullah bin Abdul Aziz pada Januari lalu.

“Pada malam kematian Raja Abdullah ada delegasi negosiasi dan mereka melakukan dialog politik di Riyadh, tapi semuanya berubah di tangan penguasa Saudi yang baru,” keluh Nasrallah.

“Apa yang dilakukan Houthi kepada Anda sehingga menuduh mereka mengancam keamanan Anda?” tambahnya teruntuk pemerintah Riyadh, Arab Saudi.

Sementara terkait tuduhan bahwa pemerintah Teheran berada di belakang Houthi dalam “drama perebutan kekuasaan di Yaman”, Nasrallah menjelaskan, tuduhan bahwa Yaman telah “diduduki oleh Iran” adalah “salah satu kebohongan terbesar yang sedang beredar”.

“Di mana buktinya Yaman berada di bawah pendudukan Iran? Di mana pangkalan militer Iran dan tentaranya di Yaman?” katanya.

“Arab Saudi telah campur tangan dalam segala sesuatu di Yaman, tetapi di mana keamanan dan kemakmuran di Yaman? Mengapa Anda menolak keanggotaan Yaman dalam Dewan Kerjasama Teluk (GGC)? Apakah Anda tidak berurusan dengan rakyat Yaman secara arogan dan menghina?” kata Nasrallah.

Menurutnya, Teheran tidak memaksakan apa pun atau mengganggu di Yaman, justeru Riyadh telah mendorong seluruh rakyat Yaman untuk merangkul Iran, sama seperti yang terjadi dengan Irak, Palestina dan Suriah.

“Alasan sebenarnya (di balik operasi militer) adalah Arab Saudi telah kehilangan hegemoninya dan bertaruh di Yaman serta kehilangan harapan dalam kelompok Takfiri-nya. Perang ini bertujuan mendapatkan kembali hegemoni atas Yaman,” jelasnya.

“Kami mengutuk agresi menindas Saudi terhadap Yaman dan kami menyerukan segera diakhirinya agresi ini. Kami menyerukan untuk menghidupkan kembali inisiatif politik di Yaman,” kata Nasrallah.

Dia menggarisbawahi, rakyat Yaman memiliki hak untuk menolak dan akan muncul sebagai pemenang.
“Apakah tentara Saudi lebih kuat dari tentara Amerika? Di mana tentara Amerika di Irak, Afghanistan dan Lebanon? Apakah tentara Saudi lebih kuat dari tentara Israel? Di mana tentara Israel di wilayah tersebut?”

“Setiap tentara penjajah akhirnya akan dikalahkan dan kampanye udara tidak bisa meraih kemenangan,” tegasnya.

Nasrallah juga mengecam Arab Saudi atas tuduhan perannya di Irak dan Suriah.
“Apa yang telah Anda lakukan untuk Irak? Ketika rakyat Irak bangkit ingin mengembalikan posisinya dan mengkonfrontasi (Amerika), Anda melepaskan Al-Qaeda dan semua kelompok Takfiri melawan mereka,” kata Nasrallah.

“Intelijen Saudi berada di belakang pengiriman pembom bunuh diri ke Irak dan kejahatan terbaru Anda terhadap Irak adalah Daesh (kelompok ISIS), yang Anda dan sekutu Anda mengirim untuk menggulingkan (Presiden Suriah) Bashar Al-Assad dan rezim Al-Maliki di Irak,” kata Nasrallah.
Takfirisme

Kritik Pedas Hizbulah untuk Raja Saudi

Unknown  |  at  Selasa, Maret 31, 2015

Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah mengecam Arab Saudi yang pada Rabu malam (25/3) melakukan intervensi militer di Yaman. Dia menuduh kerajaan Arab itu menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina dan pendanaan kelompok Islamic State atau ISIS yang berpusat di Irak dan Suriah.

Nasrallah menyerukan agar kelompok bersenjata Houthi dan pemerintah Yaman kembali ke dialog dan inisiatif politik.

Nasrallah memperingatkan, setiap invasi darat akan berakhir dengan kegagalan.

“Selama beberapa dekade, rakyat Palestina dan negara-negara tetangga Israel tidak merasa (koalisi) Firmness Storm, bahkan tidak Firmness Breeze,” kata Nasrallah dalam pidato televisinya, mengejek Arab Saudi yang memimpin koalisi Firmness Storm (Badai Ketegasan) yang terdiri lebih 10 negara melawan pemberontak Houthi Yaman.

“Rakyat Palestina masih memohon kepada Anda dan rumah-rumah ribuan warga Gaza hancur. Mereka adalah Muslim Sunni,” tambahnya.

Pemerintah Riyadh telah memulai serangannya dan mengumumkan telah mengumpulkan koalisi lebih 10 negara, termasuk lima kerajaan Teluk, untuk operasi militer guna mempertahankan pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Langkah militer terhadap pemberontak Syiah Houthi memicu kemarahan dari rival Arab Saudi, yaitu Iran, sekutu utama Hizbullah Lebanon. Para pejabat di Teheran memperingatkan, aksi militer itu mengancam akan menyebar ke negara-negara lain.

“Jika tujuannya adalah untuk menyelamatkan rakyat Yaman, mengapa Anda meninggalkan rakyat Palestina selama puluhan tahun? Mengapa Anda mengkhianati mereka? Jika tujuannya adalah untuk mengembalikan legitimasi di Yaman, kenapa Anda tidak mencari itu untuk Palestina?” kata Nasrallah untuk Raja Arab Saudi.

“Anda tidak merasakan ancaman yang datang dari Israel, yang memiliki salah satu tentara terbesar di dunia. Israel berbatasan laut (Teluk Aqaba dan Laut Merah) dan samudera, tapi itu tidak pernah menjadi musuh atau ancaman bagi Anda.”

“Sanksi dan menyerukan dialog bisa didahulukan sebelum keputusan menggunakan opsi militer, jadi mengapa Anda terburu-buru untuk perang yang seharusnya disimpan sebagai penyelesaian terakhir?” Nasrallah bertanya-tanya.

Dia mencatat, Houthi telah terlibat dalam dialog dengan Saudi sebelum kematian Raja Abdullah bin Abdul Aziz pada Januari lalu.

“Pada malam kematian Raja Abdullah ada delegasi negosiasi dan mereka melakukan dialog politik di Riyadh, tapi semuanya berubah di tangan penguasa Saudi yang baru,” keluh Nasrallah.

“Apa yang dilakukan Houthi kepada Anda sehingga menuduh mereka mengancam keamanan Anda?” tambahnya teruntuk pemerintah Riyadh, Arab Saudi.

Sementara terkait tuduhan bahwa pemerintah Teheran berada di belakang Houthi dalam “drama perebutan kekuasaan di Yaman”, Nasrallah menjelaskan, tuduhan bahwa Yaman telah “diduduki oleh Iran” adalah “salah satu kebohongan terbesar yang sedang beredar”.

“Di mana buktinya Yaman berada di bawah pendudukan Iran? Di mana pangkalan militer Iran dan tentaranya di Yaman?” katanya.

“Arab Saudi telah campur tangan dalam segala sesuatu di Yaman, tetapi di mana keamanan dan kemakmuran di Yaman? Mengapa Anda menolak keanggotaan Yaman dalam Dewan Kerjasama Teluk (GGC)? Apakah Anda tidak berurusan dengan rakyat Yaman secara arogan dan menghina?” kata Nasrallah.

Menurutnya, Teheran tidak memaksakan apa pun atau mengganggu di Yaman, justeru Riyadh telah mendorong seluruh rakyat Yaman untuk merangkul Iran, sama seperti yang terjadi dengan Irak, Palestina dan Suriah.

“Alasan sebenarnya (di balik operasi militer) adalah Arab Saudi telah kehilangan hegemoninya dan bertaruh di Yaman serta kehilangan harapan dalam kelompok Takfiri-nya. Perang ini bertujuan mendapatkan kembali hegemoni atas Yaman,” jelasnya.

“Kami mengutuk agresi menindas Saudi terhadap Yaman dan kami menyerukan segera diakhirinya agresi ini. Kami menyerukan untuk menghidupkan kembali inisiatif politik di Yaman,” kata Nasrallah.

Dia menggarisbawahi, rakyat Yaman memiliki hak untuk menolak dan akan muncul sebagai pemenang.
“Apakah tentara Saudi lebih kuat dari tentara Amerika? Di mana tentara Amerika di Irak, Afghanistan dan Lebanon? Apakah tentara Saudi lebih kuat dari tentara Israel? Di mana tentara Israel di wilayah tersebut?”

“Setiap tentara penjajah akhirnya akan dikalahkan dan kampanye udara tidak bisa meraih kemenangan,” tegasnya.

Nasrallah juga mengecam Arab Saudi atas tuduhan perannya di Irak dan Suriah.
“Apa yang telah Anda lakukan untuk Irak? Ketika rakyat Irak bangkit ingin mengembalikan posisinya dan mengkonfrontasi (Amerika), Anda melepaskan Al-Qaeda dan semua kelompok Takfiri melawan mereka,” kata Nasrallah.

“Intelijen Saudi berada di belakang pengiriman pembom bunuh diri ke Irak dan kejahatan terbaru Anda terhadap Irak adalah Daesh (kelompok ISIS), yang Anda dan sekutu Anda mengirim untuk menggulingkan (Presiden Suriah) Bashar Al-Assad dan rezim Al-Maliki di Irak,” kata Nasrallah.

0 komentar:

Senin, 30 Maret 2015




Jakarta, Kominfo - Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail Cawidu menyatakan, Kemkominfo telah memblokir 22 situs/website radikal.

Ada 22 situs internet radikal yang diadukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Ismail, di Jakarta, Senin (30/3).

Menurutnya, awalnya pihaknya telah memblokir 3 (tiga) situs, namun BNPT melaporkan kembali untuk memblokir 19 situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kemkominfo.

Untuk itu, Kemkominfo meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir ke-19 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPB bahwa situs/website tersebut merupakan situs/wensite penggerak paham radikalisme dan/atau simpatisan radikalisme, ujarnya.

Adapun ke-22 situs yang telah diblokir yakni:

1.         arrahmah.com

2.         voa-islam.com

3.         ghur4ba.blogspot.com

4.         panjimas.com

5.         thoriquna.com

6.         dakwatuna.com

7.         kafilahmujahid.com

8.         an-najah.net

9.         muslimdaily.net

10.    hidayatullah.com

11.    salam-online.com

12.    aqlislamiccenter.com

13.    kiblat.net

14.    dakwahmedia.com

15.    muqawamah.com

16.    lasdipo.com

17.    gemaislam.com

18.    eramuslim.com

19.    daulahislam.com

20.    shoutussalam.com

21.    azzammedia.com dan

22.    indonesiasupportislamicatate.blogspot.com


Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha meng-counter‎ propaganda yang dilakukan ISIS dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.

Kita terus counter. Kita kerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu, kata Marciano di Jakarta, Senin (30/3).

Menurut Marciano, pemerintah, terus proaktif untuk tidak memberi mereka ruang terlalu bebas untuk memprovokasi masyarakat. “Kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus,” ujarnya.

Ditegaskannya, selain menutup situs-situs terkait ISIS, pemerintah juga mengajak komunitas-komunitas terkait untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat.

Informasi yang disampaikan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat tidak melihat satu sisi saja‎, tapi ada sisi lain yang memberi pencerahan bahwa itu tidak benar. Kita hati-hati mengelola itu. Jangan terjebak suatu hari nanti ISIS itu dikaitkan dengan Islam, itu tidak benar, pungkas Marciano.
Berita Nasional

BNPT Minta Kominfo Blokir 22 Situs Radikal

Unknown  |  at  Senin, Maret 30, 2015




Jakarta, Kominfo - Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail Cawidu menyatakan, Kemkominfo telah memblokir 22 situs/website radikal.

Ada 22 situs internet radikal yang diadukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Ismail, di Jakarta, Senin (30/3).

Menurutnya, awalnya pihaknya telah memblokir 3 (tiga) situs, namun BNPT melaporkan kembali untuk memblokir 19 situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kemkominfo.

Untuk itu, Kemkominfo meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir ke-19 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPB bahwa situs/website tersebut merupakan situs/wensite penggerak paham radikalisme dan/atau simpatisan radikalisme, ujarnya.

Adapun ke-22 situs yang telah diblokir yakni:

1.         arrahmah.com

2.         voa-islam.com

3.         ghur4ba.blogspot.com

4.         panjimas.com

5.         thoriquna.com

6.         dakwatuna.com

7.         kafilahmujahid.com

8.         an-najah.net

9.         muslimdaily.net

10.    hidayatullah.com

11.    salam-online.com

12.    aqlislamiccenter.com

13.    kiblat.net

14.    dakwahmedia.com

15.    muqawamah.com

16.    lasdipo.com

17.    gemaislam.com

18.    eramuslim.com

19.    daulahislam.com

20.    shoutussalam.com

21.    azzammedia.com dan

22.    indonesiasupportislamicatate.blogspot.com


Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha meng-counter‎ propaganda yang dilakukan ISIS dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.

Kita terus counter. Kita kerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu, kata Marciano di Jakarta, Senin (30/3).

Menurut Marciano, pemerintah, terus proaktif untuk tidak memberi mereka ruang terlalu bebas untuk memprovokasi masyarakat. “Kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus,” ujarnya.

Ditegaskannya, selain menutup situs-situs terkait ISIS, pemerintah juga mengajak komunitas-komunitas terkait untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat.

Informasi yang disampaikan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat tidak melihat satu sisi saja‎, tapi ada sisi lain yang memberi pencerahan bahwa itu tidak benar. Kita hati-hati mengelola itu. Jangan terjebak suatu hari nanti ISIS itu dikaitkan dengan Islam, itu tidak benar, pungkas Marciano.

0 komentar:


JAKARTA - Sejumlah alumni perguruan tinggi dan ma’had di Suriah yang berasal dari Indonesia mengadakan pertemuan di Jakarta, Sabtu-Ahad (28-29/3). Mereka memastikan tidak ada alumni yang terlibat dalam kelompok teroris ISIS yang berpusat di Suriah dan Irak.
Pertemuan juga dihadiri sejumlah warga dan pengajar asal Suriah. Berikut ini bunyi lengkap rekomendasi pertemuan alumni tersebut:

Pada acara pertemuan dan silaturahim nasional yang ke-4, dilaksanakan di Villa SM. Cisarua Bogor pada 28-29 Maret 2015, kami perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah (al-Syami) menyatakan:

1. Mengecam setiap tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berkonflik, yang menciderai nilai-nilai agama dan kemanusian.

2. Perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah tidak pernah bergabung, mendukung atau berafiliasi dengan kelompok-kelompok teroris dan separatis apa pun di Suriah.

Pertemuan dan silaturahim juga mengeluarkan rekomendasi sebagai berikut:

1. Mendorong pemerintah Indonesia, dalam hal ini presiden melalui kementerian luar negeri, untuk berperan aktif dalam proses perdamaian di Suriah.

2. Mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia agar terus bersikap netral dalam menyikapi konflik di Suriah dan selalu mengedapankan human security.

3. Aktivitas Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian di Suriah hendaknya dilandasi dengan keyakinan bahwa dialog dan pemilu serta solusi politik merupakan cara terbaik dalam penyelesaian konflik, bukan solusi militer.

4. Memohon pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam membantu penanganan korban konflik dalam bentuk misi-misi kemanusian.

5. Mendukung organisasi dan lembaga kemanusian dan perdamaian, baik lokal maupun internasional, sebagai second track diplomacy, untuk terus mengusahakan masuknya bantuan-bantuan kemanusian yang strategis, agar tidak terjadi konflik yang terus berkepanjangan.

6. Meminta pers media agar tidak mengaitkan peristiwa dan aktor pertikaian dan teror di Suriah dan Timur Tengah secara umum dengan aliran atau agama Islam.a
Hakikat Islam

Tak Terlibat ISIS, Ini Pernyataan Lengkap Alumni Suriah

Unknown  |  at  Senin, Maret 30, 2015


JAKARTA - Sejumlah alumni perguruan tinggi dan ma’had di Suriah yang berasal dari Indonesia mengadakan pertemuan di Jakarta, Sabtu-Ahad (28-29/3). Mereka memastikan tidak ada alumni yang terlibat dalam kelompok teroris ISIS yang berpusat di Suriah dan Irak.
Pertemuan juga dihadiri sejumlah warga dan pengajar asal Suriah. Berikut ini bunyi lengkap rekomendasi pertemuan alumni tersebut:

Pada acara pertemuan dan silaturahim nasional yang ke-4, dilaksanakan di Villa SM. Cisarua Bogor pada 28-29 Maret 2015, kami perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah (al-Syami) menyatakan:

1. Mengecam setiap tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berkonflik, yang menciderai nilai-nilai agama dan kemanusian.

2. Perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah tidak pernah bergabung, mendukung atau berafiliasi dengan kelompok-kelompok teroris dan separatis apa pun di Suriah.

Pertemuan dan silaturahim juga mengeluarkan rekomendasi sebagai berikut:

1. Mendorong pemerintah Indonesia, dalam hal ini presiden melalui kementerian luar negeri, untuk berperan aktif dalam proses perdamaian di Suriah.

2. Mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia agar terus bersikap netral dalam menyikapi konflik di Suriah dan selalu mengedapankan human security.

3. Aktivitas Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian di Suriah hendaknya dilandasi dengan keyakinan bahwa dialog dan pemilu serta solusi politik merupakan cara terbaik dalam penyelesaian konflik, bukan solusi militer.

4. Memohon pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam membantu penanganan korban konflik dalam bentuk misi-misi kemanusian.

5. Mendukung organisasi dan lembaga kemanusian dan perdamaian, baik lokal maupun internasional, sebagai second track diplomacy, untuk terus mengusahakan masuknya bantuan-bantuan kemanusian yang strategis, agar tidak terjadi konflik yang terus berkepanjangan.

6. Meminta pers media agar tidak mengaitkan peristiwa dan aktor pertikaian dan teror di Suriah dan Timur Tengah secara umum dengan aliran atau agama Islam.a

0 komentar:


Dekrit bernama Pengaktifan Hukum Anti Imperialis untuk Perdamaian itu disahkan oleh Majelis Nasional pekan lalu dan berlaku Senin (16/3).

Lewat dekrit, Maduro bisa membuat UU pertahanan tanpa perlu persetujuan Parlemen sampai akhir tahun 2015, mengambil langkah cepat dalam mempertahankan integritas dan kedaulatan dari ancaman agresi imperialis.

Menurut Ketua Majelis Nasional, Diosdado Cabello dekrit akan memberi Maduro perangkat legal dan konstitusional dalam membela negara.

Dekrit semisal ini pertama kali diadopsi di Venezuela pada tahun 1961.

Sebagai langkah pertama melawan pengaruh Washington di negaranya, Maduro mengatakan sudah menyiapkan surat yang mengecam agresi terbaru Amerika terkait penetapan sanksi untuk 7 pejabat Venezuela.

Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR) meminta Washington membatalkan sanksi itu.

Maduro juga mengumumkan bbahwa Aliansi Bolivarian untuk Amerika (ALBA) akan bertemu di Caracas hari ini membentuk front bersama anti Amerika dalam KTT Amerika yang akan digelar bulan depan di Panama.

Pihak oposisi Venezuela menentang dekrit dan menyebut dekrit sebagai upaya Maduro memperkuat kekuasaan presidensial dan mengalihkan perhatian publik dari krisis ekonomi yang mendera negara.
Berita Barat

Maduro Dapat Mandat Hadapi Ancaman Amerika

Unknown  |  at  Senin, Maret 30, 2015


Dekrit bernama Pengaktifan Hukum Anti Imperialis untuk Perdamaian itu disahkan oleh Majelis Nasional pekan lalu dan berlaku Senin (16/3).

Lewat dekrit, Maduro bisa membuat UU pertahanan tanpa perlu persetujuan Parlemen sampai akhir tahun 2015, mengambil langkah cepat dalam mempertahankan integritas dan kedaulatan dari ancaman agresi imperialis.

Menurut Ketua Majelis Nasional, Diosdado Cabello dekrit akan memberi Maduro perangkat legal dan konstitusional dalam membela negara.

Dekrit semisal ini pertama kali diadopsi di Venezuela pada tahun 1961.

Sebagai langkah pertama melawan pengaruh Washington di negaranya, Maduro mengatakan sudah menyiapkan surat yang mengecam agresi terbaru Amerika terkait penetapan sanksi untuk 7 pejabat Venezuela.

Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR) meminta Washington membatalkan sanksi itu.

Maduro juga mengumumkan bbahwa Aliansi Bolivarian untuk Amerika (ALBA) akan bertemu di Caracas hari ini membentuk front bersama anti Amerika dalam KTT Amerika yang akan digelar bulan depan di Panama.

Pihak oposisi Venezuela menentang dekrit dan menyebut dekrit sebagai upaya Maduro memperkuat kekuasaan presidensial dan mengalihkan perhatian publik dari krisis ekonomi yang mendera negara.

0 komentar:


The Guardian kemarin melaporkan, kesembilan mahasiswa terdiri dari empat wanita dan lima pria. Mereka masih muda, berusia sekitar 20 tahunan. Ada yang sudah lulus ada yang masih belajar. Mereka meninggalkan Sudan 12 April silam. 

Politisi dari oposisi Turki, Mehmet Ali Ediboglu mengatakan, "Kami semua menduga kalau mereka di Tel Abyad sekarang, yang berada di bawah kontrol ISIS. Konflik di sana mengerikan jadi tenaga medis diperlukan."
Ediboglu melanjutkan para mahasiswa berdarah Sudan itu sudah dicuci dan dicuci otak oleh ISIS.

Turki dan Suriah punya perbatasan sejauh 200 mil yang dapat ditembus dengan mudah. Sejak krisis Suriah, teroris dan bantuan untuk mereka sering diselundupkan lewat perbatasan.
Berita

9 Mahasiswa Kedokteran Inggris Gabung ISIS

Unknown  |  at  Senin, Maret 30, 2015


The Guardian kemarin melaporkan, kesembilan mahasiswa terdiri dari empat wanita dan lima pria. Mereka masih muda, berusia sekitar 20 tahunan. Ada yang sudah lulus ada yang masih belajar. Mereka meninggalkan Sudan 12 April silam. 

Politisi dari oposisi Turki, Mehmet Ali Ediboglu mengatakan, "Kami semua menduga kalau mereka di Tel Abyad sekarang, yang berada di bawah kontrol ISIS. Konflik di sana mengerikan jadi tenaga medis diperlukan."
Ediboglu melanjutkan para mahasiswa berdarah Sudan itu sudah dicuci dan dicuci otak oleh ISIS.

Turki dan Suriah punya perbatasan sejauh 200 mil yang dapat ditembus dengan mudah. Sejak krisis Suriah, teroris dan bantuan untuk mereka sering diselundupkan lewat perbatasan.

0 komentar:

Perbuatan dosa seseorang tidak hanya merugikan dirinya sendiri. Terkadang dosa itu dapat merugikan orang di sekitarnya.

Dikisahkan di zaman Nabi Musa as pernah terjadi paceklik. Kekeringan melanda hingga sulit sekali menemukan air. Bani Israil melakukan berbagai macam cara untuk meminta kepada Allah agar diturunkan hujan. Berulang kali mereka meminta tapi tidak ada jawaban.

Hingga suatu malam, Nabi Musa as pergi ke bukit untuk berboda. Beliau menangis dan berkata,

“Ya Allah, jikalau kedudukanku buruk di sisi-Mu maka aku meminta kepadamu untuk menurunkan hujan Demi Kemuliaan Nabiyul Ummi yang telah Engkau janjikan untuk di utus di akhir zaman.”

Kemudian Allah swt Mewahyukan kepadanya,

“Wahai Musa, kedudukanmu di sisi-Ku tidaklah buruk, bagi-Ku engkau begitu mulia. Namun ada seorang hamba diantara kalian yang menentangku selama 40 tahun. Jika kalian mengeluarkannya dari lingkungan kalian, akan Ku Turunkan hujan kepada kalian.”

Setelah itu Nabi Musa segera berkeliling di lorong-lorong desa dan berkata, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Tuhannya selama 40 tahun, keluarlah dari lingkungan kami ! Karenamu, Allah mencegah hujan dari kami.”

Orang yang bermaksiat itu mendengar ucapan Nabi Musa, dan dia mengetahui bahwa dirinyalah yang dimaksud. Dia berkata pada dirinya, “Apa yang harus aku lakukan. Jika aku masih tetap berada diantara mereka, Allah akan mencegah hujan itu karenaku. Namun jika aku keluar, maka terbukalah semua aibku dihadapan Bani Israil.”

Akhirnya dia memasukkan kepalanya ke dalam pakaian seraya merintih, “Duhai Tuhanku, aku bermaksiat kepada-Mu dengan segala kemampuan-Ku. Aku berani menentang-Mu dengan kebodohanku. Dan kini aku datang dengan segala penyesalan untuk bertaubat kepada-Mu. Maka terimalah taubatku. Dan jangan engkau cegah air hujan itu dari mereka karenaku…”

Belum selesai doa dari hamba ini, tiba-tiba datang kabut putih menutupi langit dan seketika itu turun air hujan dengan derasnya.

Nabi Musa bertanya kepada Allah, “Tuhanku, engkau menurunkan hujan sementara belum ada seorang pun yang keluar dari kami?

Allah menjawab, “Sesungguhnya seorang yang membuat-Ku mencegah (air hujan), dia lah yang membuat-Ku menurunkannya.”

Nabi berkata, “Tuhanku, jelaskan kepadaku tentang hal itu.”

Allah menjawab, “Wahai Musa, Aku menutupi aibnya ketika dia bermaksiat. Bagaimana Aku akan membongkar aibnya ketika dia telah bertaubat?”

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ -٢٥-

“Dan Dia-lah yang Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan Memaafkan kesalahan-kesalahan dan Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Asy-Syura 25)

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ -٢٨-

“Dan Dia-lah yang Menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Maha Pelindung, Maha Terpuji.”
(Asy-Syura 28)

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ -٣٠-

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(Asy-Syura 30)
kajian

Allah Menutup Aib Hamba-Nya yang Bermaksiat, Apalagi yang sudah Bertaubat?

Unknown  |  at  Senin, Maret 30, 2015

Perbuatan dosa seseorang tidak hanya merugikan dirinya sendiri. Terkadang dosa itu dapat merugikan orang di sekitarnya.

Dikisahkan di zaman Nabi Musa as pernah terjadi paceklik. Kekeringan melanda hingga sulit sekali menemukan air. Bani Israil melakukan berbagai macam cara untuk meminta kepada Allah agar diturunkan hujan. Berulang kali mereka meminta tapi tidak ada jawaban.

Hingga suatu malam, Nabi Musa as pergi ke bukit untuk berboda. Beliau menangis dan berkata,

“Ya Allah, jikalau kedudukanku buruk di sisi-Mu maka aku meminta kepadamu untuk menurunkan hujan Demi Kemuliaan Nabiyul Ummi yang telah Engkau janjikan untuk di utus di akhir zaman.”

Kemudian Allah swt Mewahyukan kepadanya,

“Wahai Musa, kedudukanmu di sisi-Ku tidaklah buruk, bagi-Ku engkau begitu mulia. Namun ada seorang hamba diantara kalian yang menentangku selama 40 tahun. Jika kalian mengeluarkannya dari lingkungan kalian, akan Ku Turunkan hujan kepada kalian.”

Setelah itu Nabi Musa segera berkeliling di lorong-lorong desa dan berkata, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Tuhannya selama 40 tahun, keluarlah dari lingkungan kami ! Karenamu, Allah mencegah hujan dari kami.”

Orang yang bermaksiat itu mendengar ucapan Nabi Musa, dan dia mengetahui bahwa dirinyalah yang dimaksud. Dia berkata pada dirinya, “Apa yang harus aku lakukan. Jika aku masih tetap berada diantara mereka, Allah akan mencegah hujan itu karenaku. Namun jika aku keluar, maka terbukalah semua aibku dihadapan Bani Israil.”

Akhirnya dia memasukkan kepalanya ke dalam pakaian seraya merintih, “Duhai Tuhanku, aku bermaksiat kepada-Mu dengan segala kemampuan-Ku. Aku berani menentang-Mu dengan kebodohanku. Dan kini aku datang dengan segala penyesalan untuk bertaubat kepada-Mu. Maka terimalah taubatku. Dan jangan engkau cegah air hujan itu dari mereka karenaku…”

Belum selesai doa dari hamba ini, tiba-tiba datang kabut putih menutupi langit dan seketika itu turun air hujan dengan derasnya.

Nabi Musa bertanya kepada Allah, “Tuhanku, engkau menurunkan hujan sementara belum ada seorang pun yang keluar dari kami?

Allah menjawab, “Sesungguhnya seorang yang membuat-Ku mencegah (air hujan), dia lah yang membuat-Ku menurunkannya.”

Nabi berkata, “Tuhanku, jelaskan kepadaku tentang hal itu.”

Allah menjawab, “Wahai Musa, Aku menutupi aibnya ketika dia bermaksiat. Bagaimana Aku akan membongkar aibnya ketika dia telah bertaubat?”

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ -٢٥-

“Dan Dia-lah yang Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan Memaafkan kesalahan-kesalahan dan Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Asy-Syura 25)

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ -٢٨-

“Dan Dia-lah yang Menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Maha Pelindung, Maha Terpuji.”
(Asy-Syura 28)

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ -٣٠-

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(Asy-Syura 30)

0 komentar:

Minggu, 29 Maret 2015


"Kami sudah mengumpulkan dokumen-dokumen yang mengungkap bahwa AS berperan dalam operasi teroris di Yaman saat ini," kata anggota Komite Eksekutif Ansarullah Ali Qassem Al-Shahdi pada kantor berita Fars hari Jumat (27/3).

Dia menjelaskan bahwa Ansarullah memperoleh dokumen-dokumen itu setelah mengambil kendali Kantor Keamanan Nasional Yaman yang bekerja sama erat dengan CIA dan agen mata-mata lainnya.

Sebelumnya, Jurubicara Ansarullah Zeifollah al-Shami mengatakan suku, tentara dan pasukan populer Yaman akan bersatu untuk mersepon keras agresi Saudi baru-baru ini. Dia
menambahkan bahwa Tel Aviv dan Washington memerintahkan Riyadh untuk menyerang Yaman.

"Kita tahu bahwa agresi Saudi dan serangan udara terjadi atas perintah Israel dan Amerika Serikat," kata al-Shami. Dia mencatat bahwa rakyat Yaman akan mengesampingkan perbedaan mereka untuk melawan para agresor.

"Insya Allah, respon menghancurkan untuk agresi Saudi akan terjadi di hari-hari mendatang," tambah al-Shami.
kajian

Ansarullah Punya Bukti Peran AS dalam Operasi Teroris di Yaman

Unknown  |  at  Minggu, Maret 29, 2015


"Kami sudah mengumpulkan dokumen-dokumen yang mengungkap bahwa AS berperan dalam operasi teroris di Yaman saat ini," kata anggota Komite Eksekutif Ansarullah Ali Qassem Al-Shahdi pada kantor berita Fars hari Jumat (27/3).

Dia menjelaskan bahwa Ansarullah memperoleh dokumen-dokumen itu setelah mengambil kendali Kantor Keamanan Nasional Yaman yang bekerja sama erat dengan CIA dan agen mata-mata lainnya.

Sebelumnya, Jurubicara Ansarullah Zeifollah al-Shami mengatakan suku, tentara dan pasukan populer Yaman akan bersatu untuk mersepon keras agresi Saudi baru-baru ini. Dia
menambahkan bahwa Tel Aviv dan Washington memerintahkan Riyadh untuk menyerang Yaman.

"Kita tahu bahwa agresi Saudi dan serangan udara terjadi atas perintah Israel dan Amerika Serikat," kata al-Shami. Dia mencatat bahwa rakyat Yaman akan mengesampingkan perbedaan mereka untuk melawan para agresor.

"Insya Allah, respon menghancurkan untuk agresi Saudi akan terjadi di hari-hari mendatang," tambah al-Shami.

0 komentar:

Sabtu, 28 Maret 2015

Pemimpin pejuang Lebanon anti Zionis Israel ini menilai serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman jelas-jelas agresi, dan itu dilakukan di saat mereka bungkam dan tak berkutik menyaksikan kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina.

“Sekian dekade Arab tak pernah bergerak demi Palestina dan Lebanon sebagaimana mereka bergerak menyerang Yaman… ‘Badai Mematikan’ menerjang Yaman, sementara ketika Palestina terdera pendudukan dan penindasan selama sekian dekade, ‘badai atau bahkan semilir kematian’ tak pernah menerjang barang satu kali,” tegas Nasrullah, sebagaimana dilansir al-Mayadeen, Jumat malam (27/3/2015).

“Badai Mematikan” adalah sandi operasi serangan militer koalisi Arab pimpinan Saudi anti Yaman yang dimulai sejak dini hari Kamis (26/3/2015) dan sejauh ini telah menjatuhkan sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak kecil.

Nasrullah menambahkan, “Agresi terhadap Yaman menjadi bukti baru bahwa Israel bukanlah musuh bagi sebagian negara Arab….Padahal seandainya Badai Mematikan mereka lancarkan terhadap Israel niscara kami akan menjadi pasukan dalam badai itu.”

Lebih jauh dia menegaskan, “Rakyat Yaman yang teraniaya dan tertindas berhak membela diri dan melawan sebagaimana yang mereka lakukan sekarang, dan akan merebut kemenangan.”

Dia menilai alasan Saudi menyerang Yaman mengada-ada, “sebab negara-negara Arab tidak melakukan tindakan demikian untuk keadaan-keadaan serupa di Tunisia dan lain-lain” dan “tidak ada bukti bahwa situasi baru di Yaman mengancam keamanan Saudi dan Teluk.”

Menurut Nasrullah, sebab sebenarnya perang Saudi dan sekutunya terhadap Yaman adalah kegagalan dan keputus asaan Riyadh terhadap kelompok-kelompok takfiri yang didukungnya, dan ini mereka lakukan ketika “pemulihan Yaman dapat dilakukan melalui kanal dialog dan kesepakatan, bukan dengan Badai Mematikan.”

Nasrullah mengaku heran terhadap rezim Riyadh yang tiba-tiba berubah sikap dan kalap, sebab pimpinan gerakan Ansarullah (al-Hautsi) telah mengirim perwakilannya di Saudi pasca kematian Raja Abdullah bin Abdulaziz. Selain itu, Ansarullah juga selalu menjalin komunikasi dengan Saudi maupun negara-negara Arab Teluk Persia lainnya.
kajian

Sayyid Hasan Nasrullah: Puluhan Tahun Bungkam di Hadapan Israel, Saudi dan Sekutunya Tiba-Tiba Serang Yaman

Unknown  |  at  Sabtu, Maret 28, 2015

Pemimpin pejuang Lebanon anti Zionis Israel ini menilai serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman jelas-jelas agresi, dan itu dilakukan di saat mereka bungkam dan tak berkutik menyaksikan kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina.

“Sekian dekade Arab tak pernah bergerak demi Palestina dan Lebanon sebagaimana mereka bergerak menyerang Yaman… ‘Badai Mematikan’ menerjang Yaman, sementara ketika Palestina terdera pendudukan dan penindasan selama sekian dekade, ‘badai atau bahkan semilir kematian’ tak pernah menerjang barang satu kali,” tegas Nasrullah, sebagaimana dilansir al-Mayadeen, Jumat malam (27/3/2015).

“Badai Mematikan” adalah sandi operasi serangan militer koalisi Arab pimpinan Saudi anti Yaman yang dimulai sejak dini hari Kamis (26/3/2015) dan sejauh ini telah menjatuhkan sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak kecil.

Nasrullah menambahkan, “Agresi terhadap Yaman menjadi bukti baru bahwa Israel bukanlah musuh bagi sebagian negara Arab….Padahal seandainya Badai Mematikan mereka lancarkan terhadap Israel niscara kami akan menjadi pasukan dalam badai itu.”

Lebih jauh dia menegaskan, “Rakyat Yaman yang teraniaya dan tertindas berhak membela diri dan melawan sebagaimana yang mereka lakukan sekarang, dan akan merebut kemenangan.”

Dia menilai alasan Saudi menyerang Yaman mengada-ada, “sebab negara-negara Arab tidak melakukan tindakan demikian untuk keadaan-keadaan serupa di Tunisia dan lain-lain” dan “tidak ada bukti bahwa situasi baru di Yaman mengancam keamanan Saudi dan Teluk.”

Menurut Nasrullah, sebab sebenarnya perang Saudi dan sekutunya terhadap Yaman adalah kegagalan dan keputus asaan Riyadh terhadap kelompok-kelompok takfiri yang didukungnya, dan ini mereka lakukan ketika “pemulihan Yaman dapat dilakukan melalui kanal dialog dan kesepakatan, bukan dengan Badai Mematikan.”

Nasrullah mengaku heran terhadap rezim Riyadh yang tiba-tiba berubah sikap dan kalap, sebab pimpinan gerakan Ansarullah (al-Hautsi) telah mengirim perwakilannya di Saudi pasca kematian Raja Abdullah bin Abdulaziz. Selain itu, Ansarullah juga selalu menjalin komunikasi dengan Saudi maupun negara-negara Arab Teluk Persia lainnya.

0 komentar:

Jumat, 27 Maret 2015

Tentara Yaman, loyal pada kelompok Ansarullah Houthi.jpg

Tentara Yaman dilaporkan terus maju di provinsi Lahj, mengusir Takfiri dari kota Shariha.

Mereka juga menguasai kota al-Karsh, 50 kilometer dari provinsi Eden.

Dalam konteks ini, duta besar AS untuk Sana'a Mathew Toler mengatakan bahwa terguling atau tertangkapnya presiden Abdrabbu Mansour Hadi sudah dekat. Dia juga meminta pemerintah AS untuk segera mengambil tindakan menyelesaikan kondisi yang terus memburuk.

Sedikitnya 30 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan pro dan anti pemerintah di pusat kota Yaman, sumber suku mengatakan Selasa (24/3).

Tentara Yaman dan relawan bentrok dengan milisi bersenjata yang setia kepada Presiden Hadi di provinsi Baida Senin (23/3), kata beberapa sumber.

Hadi berusaha membangun basis kekuasaannya di Aden setelah dia melanggar perjanjian kemitraan nasional yang ditandatangani berbagai partai politik. Dia juga menyerukan intervensi militer dari PBB di bawah Bab 7.

Kelompok Ansarullah (Houthi) membebaskan Sanaa dari al-Qaeda pada September tahun lalu.
Berita timur tengah

Usir Takfiri, 500 Pejuang Selatan Gabung Tentara Yaman

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015

Tentara Yaman, loyal pada kelompok Ansarullah Houthi.jpg

Tentara Yaman dilaporkan terus maju di provinsi Lahj, mengusir Takfiri dari kota Shariha.

Mereka juga menguasai kota al-Karsh, 50 kilometer dari provinsi Eden.

Dalam konteks ini, duta besar AS untuk Sana'a Mathew Toler mengatakan bahwa terguling atau tertangkapnya presiden Abdrabbu Mansour Hadi sudah dekat. Dia juga meminta pemerintah AS untuk segera mengambil tindakan menyelesaikan kondisi yang terus memburuk.

Sedikitnya 30 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan pro dan anti pemerintah di pusat kota Yaman, sumber suku mengatakan Selasa (24/3).

Tentara Yaman dan relawan bentrok dengan milisi bersenjata yang setia kepada Presiden Hadi di provinsi Baida Senin (23/3), kata beberapa sumber.

Hadi berusaha membangun basis kekuasaannya di Aden setelah dia melanggar perjanjian kemitraan nasional yang ditandatangani berbagai partai politik. Dia juga menyerukan intervensi militer dari PBB di bawah Bab 7.

Kelompok Ansarullah (Houthi) membebaskan Sanaa dari al-Qaeda pada September tahun lalu.

0 komentar:

pemboman ISIS di Yaman

Kelompok Takfiri Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada Jumat, 20/03/15, di ibukota Yaman yang menewaskan sedikitnya 137 orang di masjid Syiah dan Sunni saat menjalankan shalat Jumat.

Dalam pernyataan online, cabang kelompok Takfiri ISIS di Sanaa memperingatkan bahwa pemboman itu hanyalah puncak gunung es.

"Kafir Hauthi harus tahu bahwa tentara Negara Islam (ISIS) tidak akan beristirahat sampai mereka terbasmi semua ... dan memotong rencana bantuan Safawi (Iran) di Yaman," tulis pernyataan dari kelompok Takfiri ISIS.

Pernyataan itu juga mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang menargetkan dua masjid Sunni di Sanaa dan satu lagi masjid Houthi Saada. Para penyerang meledakkan sabuk bahan peledak di luar masjid setelah gagal menerobos masuk.

Ini adalah pertama kalinya ISIS mengklaim melakukan serangan brutal di Yaman disaat kelompok Takfiri satu ideologi, al-Qaida mendominasi wilayah itu. 

Dua kelompok Takfisi satu ideologi yang lahir dari rahim wahabisme itu di berbagai wilayah, terutama di Suriah dan Yaman saling bunuh dan penggal.
Berita timur tengah

Takfiri ISIS Mengaku Membom Tiga Masjid di Yaman

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015

pemboman ISIS di Yaman

Kelompok Takfiri Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada Jumat, 20/03/15, di ibukota Yaman yang menewaskan sedikitnya 137 orang di masjid Syiah dan Sunni saat menjalankan shalat Jumat.

Dalam pernyataan online, cabang kelompok Takfiri ISIS di Sanaa memperingatkan bahwa pemboman itu hanyalah puncak gunung es.

"Kafir Hauthi harus tahu bahwa tentara Negara Islam (ISIS) tidak akan beristirahat sampai mereka terbasmi semua ... dan memotong rencana bantuan Safawi (Iran) di Yaman," tulis pernyataan dari kelompok Takfiri ISIS.

Pernyataan itu juga mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang menargetkan dua masjid Sunni di Sanaa dan satu lagi masjid Houthi Saada. Para penyerang meledakkan sabuk bahan peledak di luar masjid setelah gagal menerobos masuk.

Ini adalah pertama kalinya ISIS mengklaim melakukan serangan brutal di Yaman disaat kelompok Takfiri satu ideologi, al-Qaida mendominasi wilayah itu. 

Dua kelompok Takfisi satu ideologi yang lahir dari rahim wahabisme itu di berbagai wilayah, terutama di Suriah dan Yaman saling bunuh dan penggal.

0 komentar:


Tentara Iraq, menghadapi ISIL
Sebuah sumber keamanan yang berbicara secara rahasia mengatakan tentara Irak menewaskan 13 anggota ISIS dalam baku tembak dengan Takfiri di kota Baiji, sekitar 210 kilometer dari utara, Baghdad, Kamis (26/3).

Sumber menambahkan bahwa dua pejuang suku menderita luka tembak dalam bentrokan berat itu serta Pasukan dan relawan Irak tengah membebaskan kota strategis Tikrit dari teroris ISIS.

Menurut Karim al-Nuri, pemimpin pasukan relawan Irak, Tikrit diperkirakan akan dibebaskan dalam empat hari.

Tikrit sudah berada di bawah pengepungan lengkap yang membuat militan ISIS lumpuh dan terperangkap di dalamnya.
Berita timur tengah

Pasukan Irak Bunuh 13 Takfiri ISIS di Salahuddin

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015


Tentara Iraq, menghadapi ISIL
Sebuah sumber keamanan yang berbicara secara rahasia mengatakan tentara Irak menewaskan 13 anggota ISIS dalam baku tembak dengan Takfiri di kota Baiji, sekitar 210 kilometer dari utara, Baghdad, Kamis (26/3).

Sumber menambahkan bahwa dua pejuang suku menderita luka tembak dalam bentrokan berat itu serta Pasukan dan relawan Irak tengah membebaskan kota strategis Tikrit dari teroris ISIS.

Menurut Karim al-Nuri, pemimpin pasukan relawan Irak, Tikrit diperkirakan akan dibebaskan dalam empat hari.

Tikrit sudah berada di bawah pengepungan lengkap yang membuat militan ISIS lumpuh dan terperangkap di dalamnya.

0 komentar:


Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif (Press TV).
"Alih-alih memperparah kondisi dengan berpartisipasi di dalamnya [koalisi], Pakistan akan berupaya mencegah aliansi dan [mendukung] persatuan Muslim dunia," kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif hari ini. 
Asif menegaskan negaranya akan mengadopsi peran apapun demi menghentikan konflik yang ada.

Pernyataan Asif muncul setelah sehari sebelumnya Saudi minta kesediaan Pakistan untuk bergabung dalam koalisi.

Saudi menyerang Yaman sejak kemarin malam setelah mantan presiden Abd Rabbuh MAnsur Hadi berkunjung ke Riyadh.

Al-Arabiya melaporkan Saudi sudah mengerahkan 100 jet tempur, 150.000 tentara dan unit Angkatan Laut ke Yaman.

Sejauh ini, organisasi inernasional termasuk PBB masih bungkam dan belum menyikapi serangan Saudi.[IT/Press TV/Atn]
Berita Nasional

Pakistan Tak Akan Gabung Koalisi Saudi

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015


Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif (Press TV).
"Alih-alih memperparah kondisi dengan berpartisipasi di dalamnya [koalisi], Pakistan akan berupaya mencegah aliansi dan [mendukung] persatuan Muslim dunia," kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif hari ini. 
Asif menegaskan negaranya akan mengadopsi peran apapun demi menghentikan konflik yang ada.

Pernyataan Asif muncul setelah sehari sebelumnya Saudi minta kesediaan Pakistan untuk bergabung dalam koalisi.

Saudi menyerang Yaman sejak kemarin malam setelah mantan presiden Abd Rabbuh MAnsur Hadi berkunjung ke Riyadh.

Al-Arabiya melaporkan Saudi sudah mengerahkan 100 jet tempur, 150.000 tentara dan unit Angkatan Laut ke Yaman.

Sejauh ini, organisasi inernasional termasuk PBB masih bungkam dan belum menyikapi serangan Saudi.[IT/Press TV/Atn]

0 komentar:


Perselisihan Hebat dalam Keluarga Al-Saud Soal Serangan ke Yaman
Seorang aktivis politik Arab Saudi yang dekat dengan Pangeran Walid bin Talal, membeberkan informasi penting terkait perselisihan pendapat dalam keluarga kerajaan al-Saud terkait serangan militer ke Yaman.

Kantor berita al-Masa Press Yaman melaporkan, aktivis Saudi ini mengatakan, Mutib bin Abdullah, putra mendiang raja Abdullah, mengancam Muhammad bin Salman, putra raja saat ini dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan petualangan berbahaya Arab Saudi di Yaman.

Sumber itu menambahkan, Mutib bin Abdullah menentang agresi ke Yaman, sementara Muhammad bin Salman, yang kebijakannya disetujui oleh Raja Saudi. Kedua pangeran itu saling mengancam.

Aktivis Arab Saudi yang berbicara secara anonim itu menegaskan, Pangeran Walid bin Talal kepada keluarga kerajaan Arab Saudi mengatakan bahwa lampu hijau Amerika Serikat untuk menyerang Yaman pada hakikatnya adalah jebakan yang ditebar Washington untuk Riyadh dan melalui cara ini AS ingin Arab Saudi melemah serta pada akhirnya terpecah-pecah. Oleh karena itu, Pengeran Walid bin Talal meminta para orang tua di keluarga raja untuk mencegah Muhammad bin Salman dan Muhammad bin Nayef, mengingat keduanya adalah “sosok sembrono”

Menurut Pangeran Walid bin Talal, kedua pangeran “sembrono” itu akan sedang mempermainkan masa depan dan keamanan Arab Saudi.

Di bagian lain, aktivis politik ini mengatakan, para pangeran dan pejabat provinsi selatan Arab Saudi yang dekat dengan perbatasan Yaman, telah meninggalkan istana-istana mereka di wilayah itu dan beralih ke Jeddah. Kekosongan pejabat tinggi di wilayah perbatasan itu, membuat perbatasan tanpa pasukan dan kantor-kantor bea cukai kosong tanpa pegawai.

“Jika ada orang yang ingin masuk ke Arab Saudi, maka ia dengan mudah menerobosnya,” katanya.
Isu Ikhtilaf

Perselisihan Hebat dalam Keluarga Al-Saud Soal Serangan ke Yaman

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015


Perselisihan Hebat dalam Keluarga Al-Saud Soal Serangan ke Yaman
Seorang aktivis politik Arab Saudi yang dekat dengan Pangeran Walid bin Talal, membeberkan informasi penting terkait perselisihan pendapat dalam keluarga kerajaan al-Saud terkait serangan militer ke Yaman.

Kantor berita al-Masa Press Yaman melaporkan, aktivis Saudi ini mengatakan, Mutib bin Abdullah, putra mendiang raja Abdullah, mengancam Muhammad bin Salman, putra raja saat ini dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan petualangan berbahaya Arab Saudi di Yaman.

Sumber itu menambahkan, Mutib bin Abdullah menentang agresi ke Yaman, sementara Muhammad bin Salman, yang kebijakannya disetujui oleh Raja Saudi. Kedua pangeran itu saling mengancam.

Aktivis Arab Saudi yang berbicara secara anonim itu menegaskan, Pangeran Walid bin Talal kepada keluarga kerajaan Arab Saudi mengatakan bahwa lampu hijau Amerika Serikat untuk menyerang Yaman pada hakikatnya adalah jebakan yang ditebar Washington untuk Riyadh dan melalui cara ini AS ingin Arab Saudi melemah serta pada akhirnya terpecah-pecah. Oleh karena itu, Pengeran Walid bin Talal meminta para orang tua di keluarga raja untuk mencegah Muhammad bin Salman dan Muhammad bin Nayef, mengingat keduanya adalah “sosok sembrono”

Menurut Pangeran Walid bin Talal, kedua pangeran “sembrono” itu akan sedang mempermainkan masa depan dan keamanan Arab Saudi.

Di bagian lain, aktivis politik ini mengatakan, para pangeran dan pejabat provinsi selatan Arab Saudi yang dekat dengan perbatasan Yaman, telah meninggalkan istana-istana mereka di wilayah itu dan beralih ke Jeddah. Kekosongan pejabat tinggi di wilayah perbatasan itu, membuat perbatasan tanpa pasukan dan kantor-kantor bea cukai kosong tanpa pegawai.

“Jika ada orang yang ingin masuk ke Arab Saudi, maka ia dengan mudah menerobosnya,” katanya.

0 komentar:


Hari Jumat (20/3) lalu, umat Islam sedunia kembali dikejutkan kebiadaban ISIS yang mengebom masjid Muslim Syiah di Yaman. Lebih dari seratus jemaah yang sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat gugur dalam aksi bunuh diri yang diakui oleh ISIS ini.
Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia NU dan Muhammadiyah, saat diwawancarai ABI Press melalui Waketum PBNU KH. As’ad Ali, dan Sekjen Muhammadiyah, Dr. H. Abdul Mu’thi mengutuk keras aksi terorisme ISIS yang mengincar Muslim Syiah Yaman tersebut.
“Itu tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan sangat  bertentangan dengan Islam. Tak ada ajaran Islam yang mengajarkan kepada seseorang untuk melakukan tindakan kekerasan kepada Muslim yang tak berdosa, apalagi itu justru dilakukan di tempat ibadah. Justru di masjid dilaksanakannya,” kecam Abdul Mu’thi.
Sekjen Muhammadiyyah ini menyatakan mengecam keras tindakan pemboman ini. “Dari Muhammadiyah kami mengecam keras tindakan pemboman itu, dan menyatakan bahwa  itu bukanlah   akhlak dan sikap umat Islam yang dituntun oleh Nabi,” tegas Abdul Mu’thi.
Senada dengan Muhammadiyah, Waketum PBNU, KH. As’ad Ali juga mengutuk keras tindakan ISIS yang membunuh ratusan Muslim Syiah Yaman yang sedang beribadah shalat Jumat ini.
“Itu tindakan biadab.  Orang shalat kok dibom. Itu Islam yang mana? Yang Islam  ya, yang shalat itu. Yang ngebom itu Islam jenis apa?” kecam As’ad Ali.
“Ini menurut saya bisa menjadi cermin bagi bangsa Indonesia, bahwa Islam atau tidaknya itu dilihat dari perbuatannya, bukan dari pernyataan dan klaimnya belaka,” ujar As’ad.
“NU mengutuk keras kebiadaban ini. Membunuh satu orang tanpa alasan sama dengan membunuh semua orang. Apalagi Muslim yang lagi shalat. Itu biadab. Itu perilaku Khawarij. Sama dengan perilaku mereka yang bunuh Sayyidina Ali, Sayyidina Usman, Sayyidina Umar ya Khawarij itu,” pungkas As’ad Ali. (Muhammad/Yudhi)
Hakikat Islam

NU Dan Muhammadiyyah Kutuk Keras Pemboman Masjid Di Yaman Oleh ISIS

Unknown  |  at  Jumat, Maret 27, 2015


Hari Jumat (20/3) lalu, umat Islam sedunia kembali dikejutkan kebiadaban ISIS yang mengebom masjid Muslim Syiah di Yaman. Lebih dari seratus jemaah yang sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat gugur dalam aksi bunuh diri yang diakui oleh ISIS ini.
Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia NU dan Muhammadiyah, saat diwawancarai ABI Press melalui Waketum PBNU KH. As’ad Ali, dan Sekjen Muhammadiyah, Dr. H. Abdul Mu’thi mengutuk keras aksi terorisme ISIS yang mengincar Muslim Syiah Yaman tersebut.
“Itu tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan sangat  bertentangan dengan Islam. Tak ada ajaran Islam yang mengajarkan kepada seseorang untuk melakukan tindakan kekerasan kepada Muslim yang tak berdosa, apalagi itu justru dilakukan di tempat ibadah. Justru di masjid dilaksanakannya,” kecam Abdul Mu’thi.
Sekjen Muhammadiyyah ini menyatakan mengecam keras tindakan pemboman ini. “Dari Muhammadiyah kami mengecam keras tindakan pemboman itu, dan menyatakan bahwa  itu bukanlah   akhlak dan sikap umat Islam yang dituntun oleh Nabi,” tegas Abdul Mu’thi.
Senada dengan Muhammadiyah, Waketum PBNU, KH. As’ad Ali juga mengutuk keras tindakan ISIS yang membunuh ratusan Muslim Syiah Yaman yang sedang beribadah shalat Jumat ini.
“Itu tindakan biadab.  Orang shalat kok dibom. Itu Islam yang mana? Yang Islam  ya, yang shalat itu. Yang ngebom itu Islam jenis apa?” kecam As’ad Ali.
“Ini menurut saya bisa menjadi cermin bagi bangsa Indonesia, bahwa Islam atau tidaknya itu dilihat dari perbuatannya, bukan dari pernyataan dan klaimnya belaka,” ujar As’ad.
“NU mengutuk keras kebiadaban ini. Membunuh satu orang tanpa alasan sama dengan membunuh semua orang. Apalagi Muslim yang lagi shalat. Itu biadab. Itu perilaku Khawarij. Sama dengan perilaku mereka yang bunuh Sayyidina Ali, Sayyidina Usman, Sayyidina Umar ya Khawarij itu,” pungkas As’ad Ali. (Muhammad/Yudhi)

0 komentar:

Kamis, 26 Maret 2015


Perang di Yaman antara kelompok Houthi dan pasukan pemerintah Yaman tak bisa lepas dari peta politik perseteruan sengit antara Arab Saudi dan Iran. Rivalitas sektarian antara kaum Sunni dan Syiah dalam perebutan kekuasan di Yaman juga mulai tampak.
 
Hari ini (26/3/2015), Saudi dan sembilan negara Teluk resmi meluncurkan agresi militer di Sanaa, Yaman. Mereka berdalih, agresi itu untuk memerangi kelompok Houthi dan menyelamatkan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Mansour Hadi.
 
Kelompok Houthi yang didominasi kaum Syiah dikenal sebagai sekutu utama Iran. Pemerintah Iran sendiri belum bereaksi setelah sekutunya di Yaman dikeroyok 10 negara Teluk. 


 
Para analis melihat rivalitas Saudi dan Iran ikut mewarnai perang di Yaman. Iran yang hampir mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia sudah membuat Saudi resah.
 
”Ini tidak biasa bahwa Saudi mengambil langkah militer. Pada saat ini, saya tidak berpikir harga minyak sangat mungkin akan melejit hanya karena ini. Namun hal ini menjadi seperti perangproxy antara Sunni dan Syiah sehingga merupakan sumber keprihatinan,” kata Norihiro Fujito, analis investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/3/2015). 
 
“Sekarang, reaksi Iran akan menjadi fokus. Saya hanya berharap Iran tidak akan bereaksi berlebihan terhadap hal ini. Jika perang proxy ini menjadi perang nyata, seluruh Timur Tengah akan dilalap perang, meskipun saya berpikir itu tidak mungkin terjadi,” lanjut Fujito.
 
Jang JI-hyang, Direktur Middle East and North Africa Center di Asan Institute For Policy Studies yang berbasis di Seoul, juga sependapat bahwa perang di Yaman tak bisa lepas dari ketegangan Saudi dan Iran.
 
”Kenapa sekarang? Arab Saudi tidak puas dengan pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang tampaknya menghasilkan kemajuan.” 
 
“Namun Iran tidak mungkin untuk menanggapi Saudi dalam operasi (militer) di Yaman, karena mereka tidak ingin menjadi pengacau dengan terlibat dalam konflik, sementara kesepakatan nuklir masih tertunda,” imbuh Ji-hyang.
Berita

Perang Yaman dan Perseteruan Sengit Saudi-Iran

Unknown  |  at  Kamis, Maret 26, 2015


Perang di Yaman antara kelompok Houthi dan pasukan pemerintah Yaman tak bisa lepas dari peta politik perseteruan sengit antara Arab Saudi dan Iran. Rivalitas sektarian antara kaum Sunni dan Syiah dalam perebutan kekuasan di Yaman juga mulai tampak.
 
Hari ini (26/3/2015), Saudi dan sembilan negara Teluk resmi meluncurkan agresi militer di Sanaa, Yaman. Mereka berdalih, agresi itu untuk memerangi kelompok Houthi dan menyelamatkan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Mansour Hadi.
 
Kelompok Houthi yang didominasi kaum Syiah dikenal sebagai sekutu utama Iran. Pemerintah Iran sendiri belum bereaksi setelah sekutunya di Yaman dikeroyok 10 negara Teluk. 


 
Para analis melihat rivalitas Saudi dan Iran ikut mewarnai perang di Yaman. Iran yang hampir mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia sudah membuat Saudi resah.
 
”Ini tidak biasa bahwa Saudi mengambil langkah militer. Pada saat ini, saya tidak berpikir harga minyak sangat mungkin akan melejit hanya karena ini. Namun hal ini menjadi seperti perangproxy antara Sunni dan Syiah sehingga merupakan sumber keprihatinan,” kata Norihiro Fujito, analis investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/3/2015). 
 
“Sekarang, reaksi Iran akan menjadi fokus. Saya hanya berharap Iran tidak akan bereaksi berlebihan terhadap hal ini. Jika perang proxy ini menjadi perang nyata, seluruh Timur Tengah akan dilalap perang, meskipun saya berpikir itu tidak mungkin terjadi,” lanjut Fujito.
 
Jang JI-hyang, Direktur Middle East and North Africa Center di Asan Institute For Policy Studies yang berbasis di Seoul, juga sependapat bahwa perang di Yaman tak bisa lepas dari ketegangan Saudi dan Iran.
 
”Kenapa sekarang? Arab Saudi tidak puas dengan pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang tampaknya menghasilkan kemajuan.” 
 
“Namun Iran tidak mungkin untuk menanggapi Saudi dalam operasi (militer) di Yaman, karena mereka tidak ingin menjadi pengacau dengan terlibat dalam konflik, sementara kesepakatan nuklir masih tertunda,” imbuh Ji-hyang.

0 komentar:


RIYADH - Arab Saudi telah mengerahkan sekitar 100 pesawat jet tempur dan 150 ribu tentara ke Yaman untuk perang melawan milisi Houthi. Pengerahan banyak pesawat jet tempur itu dilaporkan media Timur Tengah, Al Arabiya, Kamis (26/3/2015).
 
Selain Saudi berbagai negara Teluk serta Mesir ikut ambil bagian dalam agresi militer di Yaman. Laporan itu juga menyebut, bahwa sejumlah pemimpin kelompok Houthi sudah tewas dalam agresi militer.



Mereka yang disebut telah tewas antara lain, para pemimpin Houthi; Abdulkhaliq al-Houthi, Yousuf al-Madani, Yousuf al-Fishi. Sedangkan Ketua Komite Revolusioner untuk Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, terluka.
 
Dari sejumlah negara Teluk yang mengeroyok kelompok Houthi di Yaman, hanya Oman yang tidak terlibat. Kelompok Houthi yang jadi musuh Presiden Yaman, Mansour Hadi adalah sekutu utama Iran. Pihak Teheran sendiri sampai saat ini belum bereaksi meski negara-negara Teluk mengeroyok sekutunya.
 
Dalam pernyataan bersama, negara-negara Teluk itu secara resmi mengkonfirmasi agresi militer mereka ke Sanaa, Yaman.”Memutuskan untuk mengusir milisi Houthi, al-Qaeda dan ISIS (Islamic of State Iraq and Syria) di negara ini,” bunyi pernyataan mereka.
 
Selain Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) berkontribusi dengan mengerahkan 30 pesawat jet tempur, Bahrain mengirim 15 pesawat tempur, Kuwait 15 pesawat tempur, Qatar 10 pesawat tempur dan Yordania mengirim enam pesawat tempur.
 
Pada hari ini, Mesir, Pakistan, Yordania dan Sudan juga menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam operasi militer di Yaman. Kelompok oposisi Suriah yang didukung Barat ikut mendukung agresi militer Saudi di Yaman.
 
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan, bahwa Washington berkoordinasi erat dengan Arab Saudi dan sekutu regional dalam agresi militer itu. AS yang tidak ikut dalam agresi tetap memasok data intelijen dan dukungan logistik.
Berita

Saudi Kerahkan 100 Jet Tempur dan 150 Ribu Tentara ke Yaman

Unknown  |  at  Kamis, Maret 26, 2015


RIYADH - Arab Saudi telah mengerahkan sekitar 100 pesawat jet tempur dan 150 ribu tentara ke Yaman untuk perang melawan milisi Houthi. Pengerahan banyak pesawat jet tempur itu dilaporkan media Timur Tengah, Al Arabiya, Kamis (26/3/2015).
 
Selain Saudi berbagai negara Teluk serta Mesir ikut ambil bagian dalam agresi militer di Yaman. Laporan itu juga menyebut, bahwa sejumlah pemimpin kelompok Houthi sudah tewas dalam agresi militer.



Mereka yang disebut telah tewas antara lain, para pemimpin Houthi; Abdulkhaliq al-Houthi, Yousuf al-Madani, Yousuf al-Fishi. Sedangkan Ketua Komite Revolusioner untuk Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, terluka.
 
Dari sejumlah negara Teluk yang mengeroyok kelompok Houthi di Yaman, hanya Oman yang tidak terlibat. Kelompok Houthi yang jadi musuh Presiden Yaman, Mansour Hadi adalah sekutu utama Iran. Pihak Teheran sendiri sampai saat ini belum bereaksi meski negara-negara Teluk mengeroyok sekutunya.
 
Dalam pernyataan bersama, negara-negara Teluk itu secara resmi mengkonfirmasi agresi militer mereka ke Sanaa, Yaman.”Memutuskan untuk mengusir milisi Houthi, al-Qaeda dan ISIS (Islamic of State Iraq and Syria) di negara ini,” bunyi pernyataan mereka.
 
Selain Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) berkontribusi dengan mengerahkan 30 pesawat jet tempur, Bahrain mengirim 15 pesawat tempur, Kuwait 15 pesawat tempur, Qatar 10 pesawat tempur dan Yordania mengirim enam pesawat tempur.
 
Pada hari ini, Mesir, Pakistan, Yordania dan Sudan juga menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam operasi militer di Yaman. Kelompok oposisi Suriah yang didukung Barat ikut mendukung agresi militer Saudi di Yaman.
 
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan, bahwa Washington berkoordinasi erat dengan Arab Saudi dan sekutu regional dalam agresi militer itu. AS yang tidak ikut dalam agresi tetap memasok data intelijen dan dukungan logistik.

0 komentar:


TEHERAN - Iran, melalui Menteri Luar Negeri mereka Mohammad Javad Zarif melemparkan ancaman terhadap pemerintah Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang turut melakukan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
 
Dalam sebuah pernyataan, Zarif menyatakan jika Arab Saudi dan negara-negara Teluk tidak menghentikan serangan terhadap pemberontak Houthi, maka Iran tidak akan tinggal diam. Iran, lanjut Zarif mungkin akan turun tangan dalam hal ini.
 
"Serangan udara yang dipimpin Arab Saudi harus segera dihentikan, karena hal itu bertentangan dengan kedaulatan Yaman. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk bisa mengendalikan krisis di Yaman," ucap Zarif seperti dikutip Reuters pada Kamis (26/3/2015).
 
Sebelumnya, pemerintah Iran telah melemparkan kecaman terhadap serangan udara tersebut. Pemerintah Iran menyebut penggunakan kekuatan militer tidak akan menyelesaikan masalah di Yaman, tapi hanya akan memperkeruh kondisi di negara tersebut.
 
Saudi sendiri dikabarkan akan menurunkan setidaknya 100 jet tempur dan ratusan pasukan darat untuk memerangi Houhti. Selain Saudi, Mesir dan Pakistan juga dikabarkan akan segera mengirim pasukan darat ke Yaman, sementara Yordania, Kuwait dan Qatar hanya akan membantu melakukan serangan udara.
Politik

Iran Pada Saudi: Hentikan Serangan, atau Kami Turun Tangan

Unknown  |  at  Kamis, Maret 26, 2015


TEHERAN - Iran, melalui Menteri Luar Negeri mereka Mohammad Javad Zarif melemparkan ancaman terhadap pemerintah Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang turut melakukan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
 
Dalam sebuah pernyataan, Zarif menyatakan jika Arab Saudi dan negara-negara Teluk tidak menghentikan serangan terhadap pemberontak Houthi, maka Iran tidak akan tinggal diam. Iran, lanjut Zarif mungkin akan turun tangan dalam hal ini.
 
"Serangan udara yang dipimpin Arab Saudi harus segera dihentikan, karena hal itu bertentangan dengan kedaulatan Yaman. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk bisa mengendalikan krisis di Yaman," ucap Zarif seperti dikutip Reuters pada Kamis (26/3/2015).
 
Sebelumnya, pemerintah Iran telah melemparkan kecaman terhadap serangan udara tersebut. Pemerintah Iran menyebut penggunakan kekuatan militer tidak akan menyelesaikan masalah di Yaman, tapi hanya akan memperkeruh kondisi di negara tersebut.
 
Saudi sendiri dikabarkan akan menurunkan setidaknya 100 jet tempur dan ratusan pasukan darat untuk memerangi Houhti. Selain Saudi, Mesir dan Pakistan juga dikabarkan akan segera mengirim pasukan darat ke Yaman, sementara Yordania, Kuwait dan Qatar hanya akan membantu melakukan serangan udara.

0 komentar:

Arab Saudi dan negara-negara Teluk telah mulai melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman. Sebelum melancarkan serangan besar-besaran ini, Saudi lebih dulu berkonsultasi dengan Amerika Serikat.

Gedung Putih menyatakan, AS mendukung operasi militer ini dan Presiden Barack Obama pun telah mengizinkan dukungan logistik dan intelijen AS. Meski ditegaskan bahwa AS tidak ikut serta dalam operasi militer ini.

"Meski pasukan AS tidak ikut langsung dalam operasi militer di Yaman ini, untuk mendukung upaya tersebut, kami membentuk Unit Perencanaan Gabungan dengan Arab Saudi guna mengkoordinasikan dukungan intelijen dan militer AS," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Bernadette Meehan dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (26/3/2015).

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir mengatakan, serangan udara Saudi dkk itu dimulai pada Kamis (26/3) pukul 23.00 GMT atau pukul 06.00 WIB. Dikatakannya, Saudi beraksi demi membela pemerintahan sah yang dipimpin Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin memohon negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk melakukan intervensi militer.

Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibukota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden. Operasi militer ini dilakukan setelah Houthi terus bergerak mendekati kota Aden, dan ini dikhawatirkan akan mengancam keselamatan Presiden Hadi.

Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi, bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Saudi dkk akan memicu konflik baru yang menyeret Iran.
Takfirisme

Sebelum Gempur Syiah Houthi di Yaman, Arab Saudi Konsultasi dengan AS

Unknown  |  at  Kamis, Maret 26, 2015

Arab Saudi dan negara-negara Teluk telah mulai melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman. Sebelum melancarkan serangan besar-besaran ini, Saudi lebih dulu berkonsultasi dengan Amerika Serikat.

Gedung Putih menyatakan, AS mendukung operasi militer ini dan Presiden Barack Obama pun telah mengizinkan dukungan logistik dan intelijen AS. Meski ditegaskan bahwa AS tidak ikut serta dalam operasi militer ini.

"Meski pasukan AS tidak ikut langsung dalam operasi militer di Yaman ini, untuk mendukung upaya tersebut, kami membentuk Unit Perencanaan Gabungan dengan Arab Saudi guna mengkoordinasikan dukungan intelijen dan militer AS," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Bernadette Meehan dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (26/3/2015).

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir mengatakan, serangan udara Saudi dkk itu dimulai pada Kamis (26/3) pukul 23.00 GMT atau pukul 06.00 WIB. Dikatakannya, Saudi beraksi demi membela pemerintahan sah yang dipimpin Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin memohon negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk melakukan intervensi militer.

Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibukota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden. Operasi militer ini dilakukan setelah Houthi terus bergerak mendekati kota Aden, dan ini dikhawatirkan akan mengancam keselamatan Presiden Hadi.

Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi, bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Saudi dkk akan memicu konflik baru yang menyeret Iran.

0 komentar:

Rabu, 25 Maret 2015



Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengakui kewalahan dan lelah menghadapi serangan-serangan yang dilancarkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, selama terjadinya perseteruan kisruh rancangan APBD DKI 2015.

"Capek gua. Beneran gua capek," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Rabu 25 Maret 2015.


Menurut Prasetyo, DPRD DKI kewalahan menghadapi Ahok, karena Ahok dinilai masih labil dalam berpikir dan bersikap terutama dengan kebiasaan Ahok yang mudah mengubah-ubah pernyataan di berbagai media.


Prasetyo menuturkan, sikap labil Ahok juga diperlihatkan saat Ahok batal memberikan password e-budgeting kepada Prasetyo hanya karena DPRD telah memutuskan menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) dalam mengatasi kisruh APBD. "Makanya gua lepas begitu saja," ujar Prasetyo.


Seperti diketahui, perseteruan Ahok dan DPRD DKI berawal dari dikembalikannya rancangan APBD DKI yang diajukan Pemprov DKI oleh Kementerian Dalam Negeri.


Pengembalian itu memicu kemarahan DPRD DKI karena ternyata, draf rancangan APBD DKI yang diserahkan ke Kemendagri isinya tidak sesuai dengan hasil rapat paripurna anggaran yang digelar Pemprov DKI bersama DPRD DKI. 

Berita Nasional

Ketua DPRD DKI Akui Kewalahan Dan Akui Kehebatan Ahok Serang DPRD

Unknown  |  at  Rabu, Maret 25, 2015



Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengakui kewalahan dan lelah menghadapi serangan-serangan yang dilancarkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, selama terjadinya perseteruan kisruh rancangan APBD DKI 2015.

"Capek gua. Beneran gua capek," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Rabu 25 Maret 2015.


Menurut Prasetyo, DPRD DKI kewalahan menghadapi Ahok, karena Ahok dinilai masih labil dalam berpikir dan bersikap terutama dengan kebiasaan Ahok yang mudah mengubah-ubah pernyataan di berbagai media.


Prasetyo menuturkan, sikap labil Ahok juga diperlihatkan saat Ahok batal memberikan password e-budgeting kepada Prasetyo hanya karena DPRD telah memutuskan menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) dalam mengatasi kisruh APBD. "Makanya gua lepas begitu saja," ujar Prasetyo.


Seperti diketahui, perseteruan Ahok dan DPRD DKI berawal dari dikembalikannya rancangan APBD DKI yang diajukan Pemprov DKI oleh Kementerian Dalam Negeri.


Pengembalian itu memicu kemarahan DPRD DKI karena ternyata, draf rancangan APBD DKI yang diserahkan ke Kemendagri isinya tidak sesuai dengan hasil rapat paripurna anggaran yang digelar Pemprov DKI bersama DPRD DKI. 

0 komentar:

Selasa, 24 Maret 2015

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem menegaskan bahwa partainya sukses melindungi Libanon dari ISIS dan Front al-Nusra.

Sheikh Qassem menambahkan saat Hizbullah mencapai desa Qalamoun dan menyerbu situs yang digunakan teroris Takfiri untuk mempersiapkan bom mobil, Libanon menikmati sebentuk stabilitas keamanan. 

"Bagaimana situasinya jika Qalamoun dikontrol oleh ISIS dan Qassayr diduduki oleh Front al-Nusra?" tanyanya.

Sheikh Qassem juga meminta semua warga Libanon untuk mendukung tentara Libanon dalam menghadapi para teroris Takfiri di Bekaa.

Terkait isu dalam negeri, Sheikh Qassem menyatakan bahwa Hizbullah mendukung pelaksanaan pemilu presiden secepat mungkin. Dia juga memperingatkan bahaya yang timbul akibat tidak aktifnya lembaga konstitusional Libanon. 

Pasukan Islam Sunni-Syiah Hizbullah Sukses Lindungi Libanon dari ISIS

Unknown  |  at  Selasa, Maret 24, 2015

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem menegaskan bahwa partainya sukses melindungi Libanon dari ISIS dan Front al-Nusra.

Sheikh Qassem menambahkan saat Hizbullah mencapai desa Qalamoun dan menyerbu situs yang digunakan teroris Takfiri untuk mempersiapkan bom mobil, Libanon menikmati sebentuk stabilitas keamanan. 

"Bagaimana situasinya jika Qalamoun dikontrol oleh ISIS dan Qassayr diduduki oleh Front al-Nusra?" tanyanya.

Sheikh Qassem juga meminta semua warga Libanon untuk mendukung tentara Libanon dalam menghadapi para teroris Takfiri di Bekaa.

Terkait isu dalam negeri, Sheikh Qassem menyatakan bahwa Hizbullah mendukung pelaksanaan pemilu presiden secepat mungkin. Dia juga memperingatkan bahaya yang timbul akibat tidak aktifnya lembaga konstitusional Libanon. 

0 komentar:

Senin, 23 Maret 2015


Gen Syiah, Semarang – Puluhan aktivis mahasiswa Islam dari sejumlah organisasi, yakni; PMII, IPNU dan IPPNU Kota Semarang, Jawa Tengah melakukan unjukrasa menolak faham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Semarang.
Mereka menengarai ISIS sudah masuk ke Jawa Tengah dan Semarang, sehingga menjadi ancaman serius. 
“ISIS sudah masuk ke Semarang dan sebagai umat Muslim, kita menolak gerakan radikal tersebut, ” kata koordinator pengunjukrasa, Amrizal Rois dari PMII Kota Semarang, dalam orasi di arena car free day, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (22 Maret 2015).
Menurut Amrizal, gerakan ISIS yang mengatasnamakan dakwah Islam merupakan gerakan yang salah dalam agama Islam.
“Islam tidak mengenal kekerasan. Para pengikut ISIS melukai dan mencoreng nilai-nilai Islam, ” tegasnya.
Dalam aksinya, mereka juga membentangkan kain putih untuk menggalang tanda tangan dukungan menolak ISIS oleh masyarakat dan diakhiri dengan aksi teaterikal kekerasan ISIS kepada masyarakat
Takfirisme

Mahasiswa Islam Semarang Tolak Isis

Unknown  |  at  Senin, Maret 23, 2015


Gen Syiah, Semarang – Puluhan aktivis mahasiswa Islam dari sejumlah organisasi, yakni; PMII, IPNU dan IPPNU Kota Semarang, Jawa Tengah melakukan unjukrasa menolak faham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Semarang.
Mereka menengarai ISIS sudah masuk ke Jawa Tengah dan Semarang, sehingga menjadi ancaman serius. 
“ISIS sudah masuk ke Semarang dan sebagai umat Muslim, kita menolak gerakan radikal tersebut, ” kata koordinator pengunjukrasa, Amrizal Rois dari PMII Kota Semarang, dalam orasi di arena car free day, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (22 Maret 2015).
Menurut Amrizal, gerakan ISIS yang mengatasnamakan dakwah Islam merupakan gerakan yang salah dalam agama Islam.
“Islam tidak mengenal kekerasan. Para pengikut ISIS melukai dan mencoreng nilai-nilai Islam, ” tegasnya.
Dalam aksinya, mereka juga membentangkan kain putih untuk menggalang tanda tangan dukungan menolak ISIS oleh masyarakat dan diakhiri dengan aksi teaterikal kekerasan ISIS kepada masyarakat

0 komentar:


Presiden AS Barack Obama akan terus mendukung Israel meskipun Benjamin Netanyahu kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel. dan kejahatan konstan yang dilakukan oleh rezim Zionis, ungkap seorang aktivis Amerika, blogger dan penulis kepada PressTV. 

Obama akan terus melanjutkan dukungannya untuk Israel terlepas dari hasil pemilihan umum di Israel," kata David Swanson kepada Press TV pada hari Minggu (22/3/15). 

Tentu saja, bantuan Itu termasuk miliaran dolar persenjataan gratis setiap tahun dan perlindungan hukum (veto) dari Amerika Serikat di PBB untuk kejahatan yang dilakukan oleh Israel," kata Swanson. 

Saya berpikir bahwa kebijakan dasar akan tetap di tempatnya tanpa retorika," tambahnya. 

Obama mengatakan kepada Netanyahu pada hari Kamis bahwa AS akan meninjau kembali hubungan dengan Israel menyusul pernyataan provokatif perdana menteri Israel dalam kampanye pemilihannya.
Takfirisme

Obama Akan Terus Dukung Israel

Unknown  |  at  Senin, Maret 23, 2015


Presiden AS Barack Obama akan terus mendukung Israel meskipun Benjamin Netanyahu kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel. dan kejahatan konstan yang dilakukan oleh rezim Zionis, ungkap seorang aktivis Amerika, blogger dan penulis kepada PressTV. 

Obama akan terus melanjutkan dukungannya untuk Israel terlepas dari hasil pemilihan umum di Israel," kata David Swanson kepada Press TV pada hari Minggu (22/3/15). 

Tentu saja, bantuan Itu termasuk miliaran dolar persenjataan gratis setiap tahun dan perlindungan hukum (veto) dari Amerika Serikat di PBB untuk kejahatan yang dilakukan oleh Israel," kata Swanson. 

Saya berpikir bahwa kebijakan dasar akan tetap di tempatnya tanpa retorika," tambahnya. 

Obama mengatakan kepada Netanyahu pada hari Kamis bahwa AS akan meninjau kembali hubungan dengan Israel menyusul pernyataan provokatif perdana menteri Israel dalam kampanye pemilihannya.

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.